Ekspor Pinang ke Arab Saudi dan Bangladesh, Berdayakan Petani Pinang di Jambi, Lampung dan Bengkulu

Minggu 14 Jul 2024 - 23:07 WIB
Reporter : Sumarlin
Editor : Sumarlin

Sedangkan  pada  2023  tercatat  sebesar  USD  127,  39  juta  dengan  negara  tujuan  ekspor  terbesar pinang  Indonesia,  yaitu  Iran  (42,11  persen),  India  (14,82  persen),  Tiongkok  (10,81  persen), Bangladesh (9,41 persen), dan Malaysia (5,86 persen).

Permintaan dunia untuk pinang sangat menjanjikan.

Permintaan impor dunia tahun 2023 mencapai nilai  sebesar  USD  358,7  juta.

Tren  impor  pinang  lima  tahunan  dunia  (2019 - 2023)  juga  tumbuh positif sebesar 39 persen.

Negara-negara pengimpor pinang terbesar  di dunia, antara  lain,  India  (USD 147,3  juta),  Iran  (USD 55,69 juta), Bangladesh (USD 35,30 juta), Persatuan Emirat Arab (USD 34,42 juta), dan Vietnam (USD 26,5 juta).

BACA JUGA:30 Rekomendasi Judul Skripsi Jurusan Hukum Versi Praktisi Hukum

Pinang  tidak  hanya  untuk  konsumsi  langsung,  tetapi  juga  untuk  industri  bernilai  tambah  seperti biomedis untuk antidepresan, antioksidan, dan lain-lain.

Upaya mendorong ekspor yang dilakukan Kemendag melalui berbagai strategi dan kebijakan dengan komitmen  untuk   terus   mendukung peningkatan  ekspor  nasional. 

Upaya  peningkatan  ekspor  ini,  antara  lain,  dengan  membuka  akses pasar  luar  negeri  melalui  perjanjian-perjanjian  perdagangan  bebas  (Free  Trade Agreement/FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive  Economic  Partnership  Agreement  (CEPA) sebagai jalan tol ekspor produk Indonesia. 

Cara lainnya adalah promosi ekspor melalui  pameran dagang internasional terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI), yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, Banten pada 9—12 Oktober 2024.

“Pemerintah, khususnya Kemendag, bekerja keras untuk mendorong pembukaan akses pasar khususnya  pinang  ke  negara  mitra  melalui  dialog  dengan  pemimpin  negara  mitra, misi  dagang, penjajakan  kesepakatan  bisnis  (business  matching),  pameran,  maupun  pemanfaatan  perjanjian dagang,” papar Zulkifli Hasan.(rls)

Kategori :