Kemudian, didapati 4 botol air mineral isi 600 ml yang merupakan obat untuk korban karena selama ini kerap mengalami indikasi depresi.
"Korban Li ini sempat berobat alternatif ke Curup. Karena tak kunjung sembuh, lalu diberikan semacam obat yang disebut sudah diberikan doa terkait kesembuhan," jelas Kasat Reskrim.
Dari keterangan para saksi, mulai dari perangkat desa hingga tetangga korban diketahui pula kalau korban Li setidaknya sudah 5 kali kerasukan di rumah.
Hal ini kerap terjadi, setelah kelahiran anak keduanya. "Kuat dugaan depresi yang ditunjukan oleh obat yang selalu dikonsumsi, yakni obat tidur dan untuk memperlancar ASI. Kita juga telah mengamankan parang dan pisau, yang digunakan korban Li,’’ ujar Kasat Reskrim.
Terkait suami korban, Kasat Reskrim menjelaskan kalau saat kejadian dipastikan tak berada di tempat.
BACA JUGA:Vermin Dukungan Perbaikan Riri-Ujang Jalan 55 Persen, Ini Hasilnya?
BACA JUGA:TNI Rehab RTLH, Bangun Jalan dan Buat Sumur Bor, Gubernur Bengkulu Tinjau Lokasi TMMD ke-121
"Saat kejadian suami tak berada di tempat, saat pulang ia mendapati istri dan anaknya sudah tak bernyawa,’’ sebutnya.
Dengan kondisi di atas, besar kemungkinan penyidikan kasus kematian tragis ibu dan anak di Talang Tige dengan sendirinya akan ditutup. "Kita masih dalami untuk kemungkinan-kemungkinan lainnya,’’ pungkasnya.
Diketahui, ibu dan anak ditemukan tewas secara tragis, Kamis 11 Juli 2024 lalu menyita perhatian luas. Korban beserta anaknya telah dimakamkan di TPU Muara Kati Lubuklinggau (Sumsel), Jumat 12 Juli 2024.
Suami korban, Andi tercatat merupakan bendahara Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu sejak 2021. Ia menikahi Li, hingga dikaruniai 2 orang anak berusia 10 tahun dan 5 bulan.