Gabah Surplus Keluar Bengkulu, DTPHP Dorong Pengolahan Mandiri

Sabtu 27 Jul 2024 - 23:08 WIB
Reporter : Abdilatul Fatwa
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Hasil gabah Provinsi Bengkulu Surplus alias berlebih dikirim ke luar daerah, kemudian diterima kembali oleh masyarakat Bengkulu dalam bentuk produk beras.

Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi, M. Rizon S.hut, MSi mengatakan, bahwa pihaknya akan mendorong pengolahan secara mandiri untuk produk gabah kering hasil produksi petani di wilayah Bengkulu.

Upaya ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kecukupan stok pangan dan menjamin harga beras dapat terkendali. 

“Karena gabah kita selalu surplus  dikirim ke luar daerah, dan daerah yang membeli gabah daerah kita menjual produk turunan (Beras, red) kepada kita,” ungkap Rizon, Sabtu, 27 Juli 2024.

BACA JUGA:Mulai Turun, Harga Kopi di Kepahiang Rp64 Ribu/Kg

BACA JUGA:OJK Tingkatkan Limit Pendanaan Fintech Lending Produktif, Sasar Nasabah Berkualitas

Rizon membeberkan, bahwa terdapat beberapa daerah di Provinsi Bengkulu yang melakukan pengolahan gabah kering secara mandiri dengan kapasitas yang besar. 

''Ada di Kabupaten Mukomuko, sudah ada investor yang menggiling langsung gabah disitu atau rice milling yang skala besar dan bisa mengolah gabag hingga 8 ton per jam. Dan hasil beras produksinya luar biasa kelas premium,'' beber Rizon.

Adapun daerah yang disoroti untuk segera mandiri dalam mengelola gabh kering menjadi beras, yakni daerah yang memilki produktivitas tinggi dalam menghasilkan gabah.

Seperti, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kaur, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Selatan.

BACA JUGA: Harga Sembako Turun, Selisih Rp8 Ribu hingga Rp20 Ribu di Pasar Panorama

BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Beri Bantuan Makanan Tambahan Bergizi

Saat ini pihak DTPHP Provinsi Bengkulu masih mencari langkah dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) masing – masing dalam upaya agar hasil pertanian di daerah tersebut tidak dibawa ke luar daerah.

“Iya terdapat daerah yang memiliki penghasil gabah yang tinggi, namun gabahnya keluar, itu akan kita dorong,” ungkap Rizon.

Lebih jauh, Rizon juga mendorong para pengusaha daerah dapat memanfaatkan potensi produksi gabah kering Bengkulu yang tinggi dengan menjadikan produk turunan seperti beras.

''Mudah-mudahan itu bisa di beberapa daerah, misalnya di Kaur yang juga akan kita dorong. Sehingga bisa seperti di Mukomuko yang awalnya gabah kita banyak keluar dibawa ke Sumatera Barat, namun alhamdulillah sekarang sudah ditampung oleh pengusaha setempat,'' tutup Rizon. 

Kategori :