Keempat, NTT juga menghadapi tantangan dalam hal akses ke layanan kesehatan dan sosial. Keterbatasan fasilitas kesehatan dan layanan sosial mengakibatkan rendahnya kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah perlu fokus pada peningkatan infrastruktur, dukungan untuk sektor pertanian, perbaikan dalam sistem pendidikan, serta peningkatan akses ke layanan kesehatan untuk mengurangi kemiskinan dan memacu pertumbuhan ekonomi di NTT.
Pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan-tantangan ini.
4. Provinsi Maluku
Provinsi Maluku, yang terletak di timur Indonesia, dikenal sebagai salah satu provinsi termiskin di negara ini.
BACA JUGA:Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi, Kinerja Pemerintah jadi Sorotan
BACA JUGA:Razia Gabungan di Tempat Hiburan, 48 Warga di Bengkulu Selatan Diamankan
Beberapa faktor utama yang menyebabkan kondisi ekonomi Maluku relatif tertinggal meliputi aspek geografis, ekonomi, sosial, dan infrastruktur.
Pertama, kondisi geografis Maluku yang terdiri dari banyak pulau membuat pembangunan infrastruktur menjadi sangat menantang.
Jarak antar pulau yang jauh dan medan yang bergunung-gunung menghambat pembangunan jaringan transportasi yang memadai, seperti jalan dan jembatan.
Keterbatasan infrastruktur ini mengganggu distribusi barang dan layanan, serta menghambat aksesibilitas masyarakat ke pasar dan fasilitas penting.
Kedua, sektor ekonomi utama di Maluku adalah pertanian dan perikanan, namun keduanya sering menghadapi berbagai kendala.
Di sektor pertanian, masalah seperti kualitas tanah yang bervariasi dan kurangnya teknologi pertanian modern mengurangi produktivitas.
BACA JUGA:Wah, Harga Gas LPG Subsidi di Warung Tembus Rp30 Ribu Pertabung
Sementara itu, sektor perikanan menghadapi masalah seperti pengelolaan yang tidak optimal dan infrastruktur penunjang yang kurang memadai.
Kedua sektor ini seharusnya menjadi andalan ekonomi tetapi belum sepenuhnya berkembang. Ketiga, tingkat pendidikan dan keterampilan di Maluku masih rendah.