“Kita menyepakati beberapa usulan, seperti pembentukan kelompok piket, sanksi sosial yang diberikan untuk para pencuri sawit dan rencana mengundang para tokoh masyarakat, kepala desa, babinsa dan bhabinkamtibmas pada pertemuan selanjutnya,” sampainya.
Dengan adanya kejadian ini, Bambang berharap pemerintah desa bersama pihak keamanan serta para petani dapat terus bersinergi untuk menanggulangi atau mencegah keresahan yang dialami.
Menurutnya, tak hanya perbuatan manusia yang kerap mencuri, para petani juga kesal dengan hewan ternak yang dilepaskan oleh pemiliknya, yang menyebabkan perkebunan mereka rusak hingga mengakibatkan kerugian.
“Pada intinya kami sangat berharap pertemuan ini berdampak positif sebagai bentuk pencegahan. Sehingga kami (para petani, red) dapat berkebun dengan nyaman dan aman serta persaudaraan berjalan dengan baik,” tutup Bambang.