KOTA MANNA, KORANRB.ID - Tiga Siswi SMKS Aisyiyah Manna yang dibuat tidak naik kelas oleh pihak sekolah sekarang lebih memilih meninggalkan sekolah tersebut.
Satu orang diantaranya malah memutuskan tak kembali sekolah, sedangka 2 siswi lainnya pindah ke sekolah lain.
Ketiga siswi ini merasa sangat kecewa atas kebijakan pihak sekolah yang dinilai salah dan seenaknya. Terutama, tentang pernyataan tidak naik kelas sedangkan di rapor tertulis naik.
Tak hanya sekadar keterangan naik kelas XII, nilai di rapor 3 siswi itu pun cukup bagus. Rapor tersebut juga sah, ditandatangani oleh Wali Kelas dan Kepala SMKS Aisyiyah Manna.
Salah satu siswi, Nezza Dergahayu saat ditemui mengatakan, jika saat ini dirinya memilih tidak lagi sekolah.
BACA JUGA:Biasakan Anak Membantu Orang Tua
BACA JUGA:Dukung Hobi Anak Sejak Kecil
‘’Saya saat ini sudah bekerja di salah satu warung makan dan minuman. Saya sudah putuskan tidak mau sekolah lagi. Kalau Lisi Puspita Sari dan Sania Putri Ayu sudah daftar ke sekolah Muhammadiyah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nezza tidak henti-hentinya menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan pihak sekolah yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
Padahal, sebelumnya dirinya sangat berharap dapat menyelesaikan sekolah di jurusan farmasi tersebut dan akan melanjutkan kuliah ke jurusan yang sama.
"Saya awalnya memang ingin menyelesaikan sekolah hingga jenjang kuliah di jurusan farmasi. Tapi, karena kejadian kemarin, saya takut hanya akan habiskan uang saja sekolah di SMK Aisyiyah," sebutnya.
Berbagai keanehan yang ada di SMKS Aisyiyah Manna itu memang harus jadi perhatian seirus Dinas Pendidikan dan Pemkab Bengkulu Selatan.
Terutama, mengenai ketidaksinkronan isi rapor dengan kebijakan pihak sekolah.
"Yang paling aneh, saat mengambil rapor, wali kelas mengatakan kami semuanya naik kelas dan tidak ada yang tinggal. Dalam rapor juga ditulis naik kelas XII," cetus Nezza dengan raut wajah sedih.
BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS Naik 4 Kali Lipat, Dinkes Bengkulu Selatan Sebut Penyebab Utama