Lilin pertama kali dibuat dari lemak hewan, seperti lemak domba, dan kemudian dari lilin lebah.
Lilin memberikan cahaya yang lebih stabil dan bertahan lebih lama daripada obor.
BACA JUGA:Apakah Warna Baju Dapat Pengaruhi Warna Kulit, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Punya Sirip Berbisa! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Singa
Meskipun masih memiliki beberapa kekurangan, seperti jumlah cahaya yang terbatas dan potensi untuk menciptakan jelaga, lilin menjadi alat penerangan utama di rumah-rumah dan gereja selama berabad-abad.
Lampu minyak merupakan langkah berikutnya dalam evolusi penerangan. Lampu minyak pertama kali digunakan oleh bangsa Romawi dan Yunani kuno.
Lampu ini biasanya terbuat dari tanah liat atau logam, dengan sumbu yang terendam dalam minyak zaitun.
Cahaya yang dihasilkan oleh lampu minyak lebih terang dan tahan lama dibandingkan dengan lilin.
Seiring waktu, minyak ikan paus menjadi bahan bakar populer untuk lampu minyak, terutama di Eropa dan Amerika selama abad ke-18 dan 19.
Namun, minyak ikan paus mahal dan persediaannya terbatas, mendorong para penemu untuk mencari alternatif yang lebih efisien.
BACA JUGA:Punya Riwayat Penyakit Maag? Hindari Makanan Ini
BACA JUGA:Punya Gigi Seperti Gigi Manusia! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Pacu
Perkembangan teknologi selama Revolusi Industri membawa perubahan besar dalam sistem penerangan.
Pada awal abad ke-19, lampu gas menjadi sumber penerangan utama di kota-kota besar.
Lampu gas pertama kali diperkenalkan oleh insinyur Skotlandia, William Murdoch, pada tahun 1792.
Murdoch menggunakan gas yang dihasilkan dari pemanasan batubara untuk menerangi rumahnya sendiri.