Penemuan ini dengan cepat diadopsi oleh kota-kota besar di Eropa dan Amerika Serikat.
Lampu gas digunakan untuk menerangi jalan-jalan, gedung-gedung publik, dan rumah-rumah mewah.
Jaringan pipa gas dibangun di bawah kota-kota untuk mendistribusikan gas ke lampu-lampu yang ditempatkan di sepanjang jalan.
Ini tidak hanya membuat kota-kota lebih aman pada malam hari tetapi juga memungkinkan kegiatan ekonomi berlanjut setelah matahari terbenam.
Namun, lampu gas memiliki beberapa kelemahan. Produksi gas membutuhkan banyak energi, dan ada risiko kebakaran dan ledakan.
Selain itu, asap yang dihasilkan oleh pembakaran gas dapat mencemari udara dan menyebabkan masalah kesehatan.
Berbagai penemuan dan pengembangan pada abad ke-19 memunculkan lampu pijar, yang menjadi dasar bagi sistem penerangan modern.
Lampu listrik pertama yang digunakan secara komersial adalah lampu arc, yang ditemukan oleh Humphry Davy pada tahun 1809.
Davy menggunakan baterai untuk menghasilkan busur listrik (arc) antara dua batang karbon, yang menghasilkan cahaya terang.
Meskipun lampu arc sangat terang, ia tidak cocok untuk penerangan rumah karena cahaya yang dihasilkan terlalu menyilaukan dan memerlukan peralatan besar.
Penemuan lampu pijar adalah puncak dari berbagai upaya penemuan yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan.
Pada tahun 1840-an, Sir Joseph Wilson Swan, seorang fisikawan dan kimiawan Inggris, mulai bereksperimen dengan filamen karbon yang diletakkan dalam tabung kaca hampa udara.
Namun, lampu Swan memiliki masalah dengan daya tahan dan efisiensi.
Thomas Alva Edison, seorang penemu Amerika, adalah orang yang berhasil menyempurnakan lampu pijar dan menjadikannya komersial.
Pada tahun 1879, Edison memperkenalkan lampu pijar yang menggunakan filamen karbon yang tahan lama di dalam bola kaca hampa udara.
Lampu ini mampu menyala selama berjam-jam dan lebih efisien daripada pendahulunya.