“Ya mau tidak mau sementara kita mulai memikirkan untuk mengalihkan tanaman. Karena di tengah musim kemarau ini kita tidak bisa memaksakan untuk tetap menanam padi di sawah,” ujar Wahyudi.
Ia juga menambahkan, musim kemarau tidak hanya membawa tantangan dalam bentuk kekurangan air, tetapi juga meningkatkan risiko serangan penyakit dan hama pada tanaman. Kondisi kering sering kali menciptakan lingkungan yang ideal bagi berkembangnya berbagai jenis hama dan penyakit, seperti wereng, tikus, dan berbagai penyakit jamur.
“Penyakit ini dapat merusak tanaman padi dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi petani. Kami sudah mencoba beberapa langkah seperti mengintensifkan penggunaan pestisida, namun dampak lain yang muncul nantinya malah kerusakan lingkungan dan kesehatan,” jelas Wahyudi.