KOTA MANNA, KORANRB.ID - Pemkab Bengkulu Selatan berkomitmen menurunkan angka stunting, salah satunya melalui makanan sehat untuk ibu dan anak.
Saat ini persentase angka stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan mencapai 24 persen dari sebelumnya yang hanya 23,2 persen.
Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip, SP, M.Si mengatakan, stunting salah satu masalah bagi kesehatan ibu dan anak. Namun demikian stunting tersebut bukan tidak bisa dicegah.
Maka dari itu fokus pemerintah daerah saat ini mencegah terjadinya penambahan angka stunting melalui tim percepatan penurunan stunting (TPPS).
Salah satu bentuk pencegahan yang dimaksud adalah dengan cara mengkonsumsi makanan sehat. Makanan sehat terebut bukan makanan yang mahal, tapi makanan yang memenuhi kecukupan gizi pada tubuh.
BACA JUGA: Diusung 3 Partai, Gusnan-Paman Ii Daftar Hari Pertama ke KPU Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Deklarasi Dukungan, Gas Pol Siap Menangkan Rohidin-Meriani di Pilgub Bengkulu
“Makan buah, ini yang kita galakkan sekarang, buah dan sayur,” kata Sekda.
Lalu bagaimana cara mendapatkannya? Sekda kembali meminta setiap OPD, pemerintah desa dan kecamatan menggalakkan tanaman pekarangan di setiap rumah-rumah dan kantor.
Tanaman-tanaman buah yang dimaksud seperti pepaya, timun, nangka dan lainnya.
“Itukan buah-buah yang mudah tumbuh dan saya yakin masyarakat punya lahan di pekarangan,” ujar Sekda.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Selatan, Ir. Susmanto, MM menambahkan, tanaman buah dan sayur sudah dilaksanakan di tingkat desa di 11 kecamatan.
BACA JUGA:Sudah 9 Korban Sengatan Ubur-ubur, BPBD Larang Pengujung Dekati Bibir Pantai
BACA JUGA:September, Vaksinasi Rabies Massal Gratis Disiapkan 2.000 Dosis
Salah satu tujuannya untuk mencegah peningkatan kasus stunting di Bengkulu Selatan. Namun dari pantau Dinas Ketahanan Pangan, masih banyak masyarakat enggan mengkonsumsi buah dan lebih sering memakan makanan cepat saji.