MUKOMUKO,KORANRB.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko sudah melakukan koordinasi, meminta solusi dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) I Bengkulu untuk mengatasi persoalan jalan nasional yang sering putus karena terendam air saat hujan deras.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah ST, MT, apa yang menjadi keluhan pengguna jalan dan warga yang memiliki rumah berdekatan dengan jalan nasional yang terendam air di saat hujan, telah disampaikan ke BPJN I. Karena BPJN pemangku kewenangan terhadap jalan nasional.
BACA JUGA:7 Ruas JUT Senilai Rp 700 Juta, Target Distan September Rampung
BACA JUGA:Miliki Puluhan Janji, Helmi-Mian Optimis Wujudkan di Satu Periode
"Kami sudah koordinasi dan meminta Solusi BPJN I Bengkulu. Hasilnya, dalam waktu dekat mereka akan membuat perencanaan untuk mengatasi air yang merendam jalan nasional yang mengakibatkan kendaraan tak bisa melintas,’’ ungkap Apriansyah.
Jalan nasional rawan terendam air hujan karena tidak memiliki drainase yang memadai. Ini terjadi di Kecamatan Sungai Rumbai yang hampir rata sepanjang jalannya terendam air yang cukup dalam. Padahal daerah tersebut merupakan dataran tinggi.
“Kami sudah turun ke lokasi. Beberapa waktu lalu jalan sempat hampir tidak bisa dilintasi sama sekali karena terendam air yang tingginya mencapai lebih kurang 1 meter. Ya rata-rata jalan tersebut tidak memiliki drainase,” sampai Apriansyah.
Lanjutnya, hasil survei yang dilakukan Dinas PUPR Mukomuko menjadi dasar penyampaian ke BPJN I Bengkulu. Memastikan di tahun 2025 mendatang akan dilakukan pembangunan drainase untuk mengatasi jalan nasional yang tak bisa dilintasi karena terendam air.
BACA JUGA:Sinergikan Pengembangan dan Pemberdayaan Industri Halal, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
BACA JUGA:Kasus DBD Menurun, Tapi Saat Musim Hujan Berpotensi Naik Lagi
Pembangunan bersifat pengusulan anggaran terlebih dahulu. Namun untuk persiapan pekerjaan akan di laksanakan tahun ini. “BPJN I Bengkulu akan membangun drainase tahun depan karena mereka akan menganggarkan dulu,” ujarnya.
Untuk itu Apriansyah meminta agar warga setempat yang terkena dampak pembangunan drainase sisi kiri dan kanan jalan agar bisa menghibahkan tanahnya. Ini demi kepentingan bersama.
‘’Kondisi jalan nasional yang rendah dan cekung, tidak ada solusi lain selain membangun drainase. Ke depan, jalan yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat ini dapat selalu lancar dilintasi kendaraan sekalipun di musim hujan,’’ sampainya.
Selain Pembangunan drainase, disampaikan Apriansyah, juga dibangun box culvert yang di atasnya diberi peninggi badan jalan, barulah air dialirkan melalui anak sungai agar tidak terkena rumah warga.
BACA JUGA:Usulan Perbaikan 2 Jembatan di Mukomuko Sebesar Rp31 Miliar Masuk Verifikasi