3. Kembangkan Brand Positioning
Brand positioning adalah posisi unik usaha Anda di pasar dan bagaimana Anda ingin pelanggan memandang brand Anda. Ini melibatkan penentuan nilai jual unik (USP) yang membedakan Anda dari kompetitor.
Pertimbangkan bagaimana produk atau layanan Anda lebih baik atau berbeda, dan bagaimana hal itu dapat memenuhi kebutuhan audiens Anda dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh brand lain.
Posisi yang kuat dan jelas akan membantu brand Anda lebih mudah dikenali dan diingat oleh pelanggan.
4. Ciptakan Logo dan Visual Identity yang Kuat
Logo adalah representasi visual dari brand Anda, dan visual identity mencakup warna, tipografi, dan gaya desain yang Anda gunakan.
Pastikan logo dan visual identity Anda mencerminkan identitas brand dan positioning yang telah Anda tetapkan.
BACA JUGA:Pilkada 2024, KPU Tetapkan 15 TPS Sulit di Rejang Lebong
BACA JUGA:Dorong Inovasi UMKM Lokal, Pemprov Bengkulu Beri Dukungan
Visual identity yang konsisten akan membantu memperkuat brand recognition dan memudahkan audiens untuk mengingat dan mengidentifikasi usaha Anda.
Selain itu, pastikan desain visual Anda mudah diaplikasikan di berbagai media, baik online maupun offline.
5. Bangun Narasi Brand yang Menarik
Narasi brand adalah cerita yang Anda ceritakan kepada audiens tentang siapa Anda dan apa yang Anda lakukan.
Narasi ini harus emosional dan relevan, menciptakan koneksi antara brand dan pelanggan.
Ceritakan bagaimana usaha Anda dimulai, tantangan yang telah dihadapi, nilai-nilai yang Anda anut, dan bagaimana Anda memberikan dampak positif bagi pelanggan atau komunitas.
Narasi yang kuat dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat keterikatan mereka dengan brand Anda.