“Pernah dulu dilakukan razia Satpol – PP namun tidak ada pengaruhnya,” jalas Jina pada RB.
Melihat ketidak seriusan tersebut Jina meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan permasalahan ini ketakutannya banyak menimbulkan korban yang diakibatkan warem ini.
“Sebelum suasana semakin sulit maka diharapkan perhatian pemerintah,” tutup Jina.
BACA JUGA:Upaya Tingkatkan Minat Literasi, Lewat Duta Baca dan Lomba Bertutur
BACA JUGA:Sejak Januari, Ribuan Alat Kontrasepsi Berbagai Jenis Disalurkan
Menurut pantuan RB disiang hari Warem terlihat sepi hanya beberapa yang berjualan tuak, namun berdasarkan informasi pada malam hari itu dibuka hingga pukul 03.00 WIB hingga 04.00 WIB dini hari.
Diberitakan RB sebelumnya, keberadaan Warem di sepanjang Jalan Loncor, Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, sempat membuat masyarakat geram.
Untuk itu, masyarakat meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu bertindak tegas.
Masyarakat meminta agar Warem disepanjang Jalan Loncor dapat ditutup bahkan dilakukan pembongkaran.
Pasalnya, akibat keberadaan Warem tersebut membuat masyarakat sekitar takut dan merasa terganggu karena posisi Warem tepat berada di pinggir Jalan Lintas.
Masyarakat setempat, Ajis (45) mengatakan, bahwa dia dan masyarakat yang lain sudah pernah melakukan mediasi bersama RT setempat dan pemilik Warem.
Meminta agar Warem dapat dipindahkan ke area lokalisasi.
Namun, sampai saat ini Warem di lokasi tersebut terus beroperasi meski di Bulan Ramadan sekalipun.
"Kalau sekarang kami minta Warem itu dibongkar, dimusnahkan," kata Ajis, disambangi RB, Sabtu malam.
Dijelaskan Ajis, masyarakat sudah lama resah dengan keberadaan Warem di Jalan Loncor itu.
Masyarakat meminta segera dibongkar, jika tidak masyarakat mengancam akan bergerak sendiri membongkar Warem tersebut.