KORANRB.ID - Warung Remang- remang (Warem) di sepanjang Jalan Loncor Kelurahan Sumber Jaya tuai kritik dari masyarakat sekitar dan minta pemerintah untuk menyikapi hal tersebut.
Jina (56) warga sekita mengungkapkan bahwa memang sudah lama tidak suka dengan keberadaan Warem di Jalan Loncor.
Pasalnya dengan adanya warem tersebut membuat contoh yang tidak baik untuk warga yang masih di umur remaja.
“Pada malam hari anak muda atau remaja memadati Warem di sepanjang Jalan Loncor, bahkan sampai menyebabkan kemacetan saking ramainnya,” terang Jina.
Bukan itu saja, tindakan mereka yang diduga mengonsumsi minuman tradisional Nira (Tuak) hingga mengalami mabuk membuat para orang tua khawatir.
BACA JUGA:Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Puskesmas Sukamerindu Dampingi Catin
BACA JUGA:Hingga Agustus, Realisasi Pajak Hotel di Kota Bengkulu Capai Rp6,6 Miliar
“Masyarakat yang dekat sini sering curhat bahwa mereka kecewa dengan adanya warem di sini pasalnya membuat warga sekitar khususnya gaduh,” terang Jina.
Kegaduhan yang Jina maksud bukan saja dari suara, tetapi pernah juga ada keributan sampai kejadian berdarah tidak terhindarkan.
“Kami kalau masalah musik keras tidak juga terlalu masalah, namun sering kali keributan yang terjadi bahkan pernah ada orang sampai meninggal dunia kaibat ditikam di salah satu warem itu,” jelas Jina.
Ia melanjutkan bahwa ketika pemilik warem diperingatkan, mereka seakan tidak terima dan menjawab dengan jawaban yang sifatnya sinis seakan tidak suka.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin: Pusat Kesehatan Jangan Sampai Tidak Melayani
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Apresiasi HUT ke-5 HIKMA, Ajang Silahturahmi hingga Pengembangan UMKM
“Pernah kami peringatkan kata mereka “ ini usaha kami, kalain enak ada modal dan bisa usaha lain sementara kami tidak” jadi sudah malam negur,” ungkap Jina.
Di selah pembicaraan juga disinggung mengenai tindakan pemerintah yang seakan diam saja dengan warem yang meresahkan ini.