Oleh karena itu, para profesional di bidang konstruksi akan selalu menghindari penggunaan pasir pantai dalam proyek.
5. Ketersediaan Pasir Sungai dan Gunung
Alasan lain mengapa pasir pantai tidak digunakan adalah karena ketersediaan pasir sungai dan pasir gunung yang cukup melimpah dan lebih sesuai untuk konstruksi.
Pasir sungai dan pasir gunung memiliki karakteristik yang lebih baik untuk digunakan dalam beton dan mortar, termasuk bentuk butiran yang bersudut dan kasar serta kandungan garam yang sangat rendah.
Penggunaan pasir sungai dan pasir gunung juga lebih sesuai dengan standar konstruksi yang berlaku.
BACA JUGA:10 Energi Terbarukan, Salah Satunya Energi Pasang Surut Berpotensi Untuk Masa Depan
Selain itu, proses penambangan dan pengolahan pasir sungai dan pasir gunung umumnya lebih mudah dan memerlukan lebih sedikit langkah pengolahan dibandingkan dengan pasir pantai yang harus melalui proses pencucian yang rumit untuk menghilangkan garam.
6. Dampak Lingkungan
Menggunakan pasir pantai untuk konstruksi juga dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan.
Pantai adalah ekosistem yang sangat sensitif dan memiliki fungsi penting, seperti melindungi daratan dari erosi, menjadi habitat bagi berbagai spesies, dan mendukung pariwisata.
Penambangan pasir pantai dapat merusak ekosistem ini dan menyebabkan kerusakan yang sulit diperbaiki.
Ketika pasir pantai diambil secara berlebihan, ini dapat mengakibatkan erosi pantai, yang dapat mengancam pemukiman di sekitarnya dan mengurangi lahan pantai yang berharga.
Selain itu, penurunan populasi spesies laut yang bergantung pada pasir pantai sebagai habitat mereka dapat terjadi, yang pada gilirannya mempengaruhi keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan.
BACA JUGA:Tidak Pandai Memanjat Pohon! Berikut 6 Fakta Unik Landak
7. Biaya Pengolahan
Untuk menggunakan pasir pantai dalam konstruksi, diperlukan pengolahan yang lebih rumit dan mahal dibandingkan pasir sungai atau gunung.