BENGKULU, KORANRB.ID– Menjelang Penutupan seleksi penerimaan CPNS, Kantor Pos Padang Jati di Kota Bengkulu diserbu pelamar yang ingin membeli Elektrik materai atau e - materai.
Antrean panjang terjadi di dalam ruangan kantor tersebut akibat susahnya mencari E-Materai karena beberapa aplikasi mengalami error sitem.
Deputi Agen Kantor Pos Bengkulu, Eko Pradinata, mengungkapkan bahwa lonjakan pembeli sudah mulai terjadi sejak kemarin (selasa 3 September 2024, red) dan diperkirakan terus meningkat hingga penutupan pendaftaran CPNS pada 06 September 2024.
BACA JUGA:Terancam Punah! Berikut 5 Fakta Unik Kura-Kura Berleher Ular, Endemik Nusa Tenggara Timur
"Lonjakan pembeli sebenarnya sudah terjadi sejak kemarin, namun puncaknya baru terlihat hari ini, menjelang penutupan pendaftaran," ungkap Eko pada RB 4 September 2024.
Ia melanjutkan bahwa tingginya jumlah pengunjung disebabkan oleh kesulitan beberapa pelamar dalam mendapatkan e-materai secara online. Oleh karena itu pelamar lebih memilih untuk datang langsung ke kantor pos karena bisa membeli secara langsung.
"Banyak pelamar yang mengalami kesulitan, baik karena e-materai yang habis secara online maupun kesulitan dalam mengakses pembelian. Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk membeli di kantor pos," terang Eko.
BACA JUGA:Benarkah Ikan Buntal Tidak Bisa Dimakan? ini faktanya
Eko juga menambahkan bahwa e-materai tidak hanya dapat dibeli di kantor pos cabang utama, tetapi juga tersedia di kantor pos yang ada di kecamatan-kecamatan.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan akses bagi warga yang tidak bisa mengunjungi kantor pos cabang utama.
Warga diharapkan untuk bersabar dan memastikan bahwa semua dokumen pendaftaran mereka lengkap untuk memudahkan proses administrasi.
“kita pastikan masyarakat yang ingin mendaftar bisa terlayani keprluannya dikantor pos namun harannya masyarakat terus bersabar,” terang Eko.
BACA JUGA:8 Makanan ASI Booster Alami yang Bagus untuk Ibu Menyusui
Kemudian turut juga di sampaikan oleh salah satu pengantri Rizki Febriansya bahwa dirinya sudah mengantri setenga hari baru bisa mendapatkan E-matrai tersebut.
“Haranya pemerintah dan pihak ketiga bisa memfasilitasi kami yang kesulitan dengan administrasi pendaftaran ini,” jelas Rizki.