MUKOMUKO,KORANRB.ID – Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Beginilah gambaran nasib Sukarkintoko (74) warga Kelurahan Bandar Ratu Kecamatan Kota Mukomuko yang hidup sebatang kara.
Tidak hanya iktu, kakek tersebut hanya bisa berbaring di tempat tidur, tak bisa bergerak karena menderita penyakit gula darah atau diabetes melitus.
Erfentoni (44), warga RT 7 Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko merawat kakek Sukarkintoko, mengatakan jika kakek ini sudah lama sakit.
BACA JUGA:14 Formasi CPNS Dokter Spesialis Kosong Pelamar, BKD Akan Berkoordinasi dengan Menpan-RB
BACA JUGA:Alternatif Tidak Lolos CPNS, Pemprov Adakan Job Fair Hari Ini, Tersedia 4.999 Loker
Sekitar 4 bulan lalu, itu kakek itu menghubungi untuk dijemput di Dusun Sukarami, Desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota Mukomuko.
Atas permintaan tersebutlah akhirnya, Erdentoni menjemput sang kakek lalu dibawa ke rumahnya.
“Saat saya jemput, waktu itu kakek sudah tidak kuat lagi duduk ataupun berdiri. Kaki sudah mengecil, kemungkinan besar karena sakit yang diidapnya,” ujar Erfentoni.
Erfentoni mengatakan, tidak hanya kaki mengecil, bagian telapan kaki kiri kakek, jarinya hanya tinggal jempol dan kelingking.
“Dulunya kakek ini merupakan tukang membuat taman. Karena sakit, ia berhenti, tidak lagi kerja buat taman,” kata Erfentoni.
BACA JUGA:44 KUB Nelayan Mukomuko Terima Bantuan 69 Paket Jaring dan 21 Mesin Kapal
BACA JUGA:3.591 Pelamar CASN Mukomuko, 5 Formasi Kosong
Erfentoni menyampaikan, sudah 4 bulan ini mengurusi kakek Sukarkinto sakit di rumahnya. Sekalipun tak memiliki hubungan kekeluargaan, ia tergerak mengurusi kakek Sukarkinto lantaran panggilan hati.
“Saya begini karena ada panggilan hati untuk menolong kakek Sukartintoko, karena beliau sebatang kara. Kalau hubungan saudara tak ada, hanya kenal saja,” sampainya.
Erfentoni sudah mencari keluarga dari kakek Sukartintoko, namun hanya beberapa kerabat saja yang dapat ditemui.