Jika susu formula yang telah dicampur tidak segera diminum, dapat disimpan di dalam kulkas hingga 24 jam.
Namun, setelah dikeluarkan dari kulkas, batas penggunaannya kembali ke 2 jam jika disimpan di suhu ruangan.
Suhu lingkungan yang lebih panas juga mempengaruhi ketahanan susu formula.
Pada suhu di atas 25 derajat Celsius, susu formula bisa cepat basi, dan karenanya perlu disimpan di tempat yang sejuk atau segera diberikan kepada bayi.
Ketahanan ASI dan susu formula berbeda karena komposisi alaminya.
ASI mengandung zat antibakteri alami yang membantu melindungi dari pertumbuhan bakteri, sehingga bisa bertahan lebih lama di suhu ruangan.
Beberapa komponen ASI seperti laktoferin, lisozim, dan imunoglobulin berfungsi sebagai agen perlindungan alami yang membuat ASI lebih tahan terhadap infeksi bakteri.
Sebaliknya, susu formula yang merupakan campuran susu bubuk dengan air tidak memiliki zat antibakteri alami tersebut.
Begitu susu formula dicampur, bakteri dapat mulai berkembang biak dengan cepat, terutama jika dibiarkan di suhu ruangan dalam waktu yang lama.
Karena alasan inilah susu formula memiliki ketahanan yang lebih singkat dibandingkan dengan ASI.
Mencegah Susu Basi
Untuk menjaga ketahanan ASI dan susu formula serta mencegah kontaminasi, beberapa langkah penting yang harus diikuti meliputi.
Semua peralatan yang digunakan untuk memompa ASI atau menyiapkan susu formula harus disterilkan terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Pastikan tangan selalu bersih sebelum memompa ASI atau menyiapkan susu formula agar susu yang disiapkan tetap steril.
Saat menyiapkan susu formula, gunakan air matang yang telah didinginkan hingga suhu sekitar 70 derajat Celsius. Air yang digunakan harus steril agar tidak mencemari susu formula.
Kesimpulannya, ketahahan ASI dan susu formula di suhu ruangan memiliki batasan yang berbeda, dan penting bagi orang tua untuk memahami perbedaan ini guna menjaga kesehatan bayi.