BACA JUGA:9 Tanaman Peneduh Ini Aman dan Tidak Merusak Bangunan
Membalik pakaian akan melindungi bagian luar dari gesekan yang terjadi saat pencucian dan pengeringan, sehingga mengurangi risiko warna pudar.
3. Gunakan air dingin untuk mencuci
Air panas bisa merusak serat pakaian dan mempercepat proses pudarnya warna. Sebaiknya gunakan air dingin atau air hangat untuk mencuci pakaian, terutama untuk pakaian yang berwarna cerah atau gelap.
Air dingin juga membantu menjaga bentuk pakaian, terutama untuk bahan yang lebih lembut seperti katun, linen, atau wol.
Selain itu, air dingin membantu menjaga serat pakaian tetap kuat, sehingga warna tidak mudah luntur.
Jika menggunakan mesin cuci, atur suhu pencucian di angka yang rendah untuk mendapatkan hasil terbaik.
BACA JUGA:Kulit Alergi Karena Ulat Bulu? Berikut 8 Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Panu Bikin Minder, Ini 10 Cara Sederhana Mengobatinya
4. Pilih deterjen yang tepat
Memilih deterjen yang tepat juga bisa sangat memengaruhi ketahanan warna pakaian. Deterjen biasa yang terlalu kuat bisa mengikis warna pakaian dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, pilihlah deterjen yang dirancang khusus untuk menjaga warna. Deterjen cair umumnya lebih baik dalam melarutkan noda tanpa merusak serat kain dibandingkan dengan deterjen bubuk, yang kadang-kadang meninggalkan residu yang bisa menyebabkan pakaian kusam.
Ada juga produk pencuci pakaian yang mengandung pelindung warna, yang secara khusus diformulasikan untuk menjaga agar warna pakaian tetap cerah lebih lama.
Produk-produk ini biasanya tersedia dalam bentuk cair dan bisa menjadi pilihan tepat bagi yang ingin mempertahankan keindahan warna pakaian.
5. Kurangi Penggunaan Pemutih
Pemutih sering kali menjadi penyebab utama pudarnya warna pakaian, terutama jika digunakan pada pakaian berwarna. Bahan kimia dalam pemutih bisa menyebabkan serat pakaian melemah dan warna memudar dengan cepat.