Hal ini karena vitamin A berperan dalam menjaga integritas jaringan epitel yang melapisi saluran pernapasan.
Ketika tubuh kekurangan vitamin ini, jaringan tersebut menjadi lebih mudah rusak dan tidak mampu melindungi diri dari serangan patogen seperti virus dan bakteri.
Anak-anak yang kekurangan vitamin A juga lebih berisiko mengalami diare yang berkepanjangan dan parah.
Diare kronis dapat menyebabkan dehidrasi yang serius, terutama di daerah dengan akses air bersih dan perawatan medis yang terbatas.
Kondisi ini dapat memperburuk keadaan malnutrisi dan meningkatkan risiko kematian.
Anak-anak dengan defisiensi vitamin A lebih berisiko mengalami komplikasi serius akibat campak.
BACA JUGA:Ini Outfit of the Day (OOTD) yang Tepat untuk Jenis Celana Jeans
3. Stunting dan Gangguan Pertumbuhan
Selain dampak langsung pada kesehatan mata dan kekebalan tubuh, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
Dalam banyak kasus, anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin A juga menderita stunting, yaitu kondisi di mana anak-anak memiliki tinggi badan yang jauh lebih rendah daripada rata-rata untuk usianya.
Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan daya tahan tubuh anak.
Kekurangan vitamin A mempengaruhi pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh lainnya, sehingga menghambat perkembangan optimal anak.
Dalam jangka panjang, anak-anak yang mengalami stunting sering kali mengalami kesulitan belajar, performa akademik yang rendah, dan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis di kemudian hari, seperti diabetes dan penyakit jantung.
4. Masalah pada Kulit dan Reproduksi
Vitamin A juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit dan fungsi reproduksi.
BACA JUGA:Benarkah Menatap Ponsel dan Komputer Terlalu Lama Bisa Membuat Mata Minus ? Cek Faktanya di Sini