KOTA MANNA, KORANRB.ID - Masyarakat Bengkulu Selatan berharap Sirkuit Padang Panjang di Kota Manna segera diperbaiki pemerintah. Sebab beberapa kali event road race fasilitas sirkuit tersebut tidak mendukung.
Oktober 2024, open road race di Bengkulu Selatan kembali akan digelar. Namun sayangnya berbagai fasilitas tempat olahraga adu balap motor tersebut rusak berat. Seperti lintasan balap mulai rusak, tribun penonton hancur, dan sarana pendukung lainnya.
Berbagai tanggapan masyarakat umum dan pebalap motor mulai mengkritisi arena balap tersebut.
Salah satu pebalap motor asal Bengkulu, A. Rian mengatakan, Bengkulu sampai saat ini belum memiliki sirkuit permanen selain di Padang Panjang. Namun sirkuit satu-satunya tersebut tidak dipelihara dengan baik oleh tuan rumah Bengkulu Selatan. Ia sangat menyayangkan hal itu.
BACA JUGA:BPBD Rejang Lebong Ingatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi, 12 Kecamatan di Mukomuko Rawan Banjir
BACA JUGA:Disdikbud Perbolehkan Pelajar Hadiri Kampanye Cakada
Menurutnya, sirkuit menjadi salah satu magnet penting untuk mendatangkan orang luar daerah ke Provinsi Bengkulu, tapi pemerintah belum memperhatikan peluang tersebut dan masih menganggap olahraga balap hal yang biasa.
“Kita bisa lihat sirkuit Mandalika, orang-orang sekarang kenal Nusa Tenggara Barat. Artinya ini jadi Icon daerah,” ungkapnya.
Sebagai pelaku balap motor secara resmi dan profesional, dirinya berharap Pemkab Bengkulu Selatan dan Pemprov Bengkulu dapat berkolaborasi untuk memperbaiki dan mendukung olahraga balap motor.
“Mudah-mudahan sirkuitnya diperbaiki dan kalau tidak buat sirkuit baru,” ujarnya.
Salah seorang warga Bengkulu Selatan, Dodi (42) menilai Sirkuit Padang Panjang saat ini tidak layak untuk ditampilkan, sebab sudah rusak berat.
Namun karena antusiasme masyarakat akan kecintaan terhadap olahraga balap mau tidak mau Sirkuit Padang Panjang dimanfaat dan dibuka.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Sukses Jaga Stabilitas Komoditas Pertanian
BACA JUGA:Hari Ini, 8 Fraksi DPRD Provinsi Bakal Diumumkan
Beberapa fasilitas, menurutnya, seperti tribun penonton rusak berat namun masih sering ditempati penonton. Hal tersebut sangat berisiko dan membahayakan karena dapat roboh.