CURUP, KORANRB.ID – Sudah 10 bulan ambruk akibat longsor pada awal 2024, hingga saat ini jembatan penghubung antara Desa Dusun Sawah dan Kelurahan Talang Benih di Kecamatan Curup Selatan belum juga dilakukan perbaikan.
Kondisi terakhir jembatan tersebut semakin memprihatinkan, dimana beberapa bagian kembali ambles bahkan sempat tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun pejalan kaki alias putus total.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rejang Lebong, Dr. H. Herwan Antoni, SKM, MKes, mengungkapkan perbaikan jembatan telah direncanakan menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dia menambahkan bahwa penandatanganan naskah hibah untuk perbaikan jembatan akan dilaksanakan pada bulan Oktober. BPBD Rejang Lebong akan bertanggungjawab atas pelaksanaan perbaikan yang diharapkan dapat dilakukan secepat mungkin untuk meminimalisir gangguan terhadap masyarakat.
BACA JUGA:Mengejutkan! Keluarga Helmi Hasan Pilih Dukung ROMER di Pilgub Bengkulu 2024
BACA JUGA:Kampanye Perdana, DISUKA Awali Tatap Muka dengan Warga Kota Bengkulu
“Perbaikan jembatan ini sudah kita anggarkan dan akan dilaksanakan. Namun, dengan adanya jembatan darurat yang putus, kami akan melakukan perbaikan darurat agar masyarakat dapat menggunakan akses tersebut secepatnya,” jelasnya.
Sementara menunggu perbaikan jembatan secara utuh, pemerintah daerah akan melakukan perbaikan darurat dengan membangun bronjong di beberapa titik kerusakan di jembatan tersebut. Herwan bahkan mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati saat menggunakan akses jalan yang ada.
“Setelah kita tinjau, nampaknya penggunaan akses jalan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Jadi, tetap berhati-hati dan perhatikan keselamatan,” katanya.
Dengan rencana perbaikan jembatan yang telah diatur, pemerintah berkomitmen untuk memprioritaskan rehabilitasi infrastruktur yang rusak. Perbaikan ini tidak hanya akan memulihkan aksesibilitas, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Hal ini juga menunjukkan tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
BACA JUGA:PPITTNI Gelar Zikir Akbar Wilayah Provinsi Bengkulu, Satu Komando Menjemput Takdir Indonesia Emas
BACA JUGA:Perumda Tirta Rafflesia Rencanakan Kenaikan Tarif Air Mulai Tahun 2025
“Pemerintah daerah juga berencana untuk meningkatkan pemeliharaan jembatan dan infrastruktur lainnya di masa mendatang. Ini termasuk pengawasan berkala dan perencanaan yang lebih matang untuk mencegah kerusakan serupa terjadi di masa depan. Dengan meningkatkan infrastruktur dan sistem pemeliharaan, diharapkan masyarakat tidak lagi menghadapi masalah yang sama,” beber Herwan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Salahuddin, MSi, menjelaskan bahwa jembatan akan diperbaiki secara darurat. Pihaknya berencana untuk memasang bronjong sebagai solusi sementara agar akses jalan tetap bisa digunakan oleh masyarakat.