Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti refluks asam atau masalah pencernaan lainnya juga dapat memicu peningkatan produksi air liur.
Jika gejala ini dirasakan setelah memulai pengobatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa dosis dan jenis obat sudah tepat.
10 Stres dan Kecemasan
Kehamilan dapat menjadi waktu yang penuh tekanan bagi sebagian wanita, terutama jika mereka merasa cemas tentang perubahan fisik, kesehatan janin, atau persiapan untuk persalinan.
BACA JUGA:10 Perwira Polres Seluma Dimutasi, Ini Daftar dan Penempatannya
Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi banyak aspek kesehatan fisik, termasuk produksi air liur. Pada beberapa kasus, tubuh merespons stres dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf otonom, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi air liur.
Hipersalivasi yang disebabkan oleh stres sering kali diperburuk oleh kondisi fisik lainnya yang dialami selama kehamilan.
Maka dari itu wanita sering membuang ludah selama kehamilan sesuatu yang wajar. Disebabkan oleh kombinasi perubahan hormon, morning sickness, dan faktor lainnya seperti dehidrasi atau refluks asam.
Meskipun hipersalivasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan cenderung membaik seiring berjalannya waktu, terutama setelah trimester pertama.
Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya, ibu hamil dapat mengurangi dampak negatif dari hipersalivasi dan menjalani kehamilan yang lebih nyaman.