Ini Cara Reframing untuk Mengubah Sebuah Penolakan Menjadi Persetujuan

Kamis 10 Oct 2024 - 09:50 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Ade Haryanto

Ini bisa melibatkan mendengarkan lebih baik, memberikan informasi tambahan, atau menawarkan solusi yang lebih disesuaikan.

6. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah

BACA JUGA:PAD PKB Bermotor Telah Mencapai Rp14 Miliar, DPRD Puji Program Gubernur Rohidin

Salah satu aspek penting dari reframing adalah fokus pada solusi, bukan masalah.

Ketika seseorang menolak ide kita, kita harus berpikir, "Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini?" daripada "Mengapa ini terjadi?" Dengan berfokus pada solusi, kita bisa mengarahkan percakapan menuju persetujuan.

Misalnya, jika seorang pelanggan menolak produk kita karena mereka tidak yakin dengan kualitasnya, kita bisa menawarkan uji coba gratis atau jaminan uang kembali.

Ini menunjukkan bahwa kita mencari solusi dan siap bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka.

BACA JUGA: Divonis 10 Tahun, Kakek Terdakwa Asusila Cucu Ajukan Banding, Ini 2 Poin Pentingnya

Bayangkan seorang pengusaha yang menawarkan produk baru kepada calon investor.

Investor menolak karena merasa bahwa pasar untuk produk tersebut terlalu kecil.

Dengan reframing, sang pengusaha bisa merespons, "Saya paham kekhawatiran Anda tentang pasar.

Namun, kami melihat ini sebagai peluang untuk menjadi pionir di pasar yang belum banyak disentuh.

BACA JUGA:Kejati Selidiki Dugaan Kebocoran PAD Mega Mall, Kasidik: Sejak Berdiri hingga Sekarang

Apakah Anda tertarik untuk mendengar lebih lanjut tentang strategi pertumbuhan kami untuk memperluas pasar ini?"

Dalam situasi ini, reframing digunakan untuk mengubah penolakan berdasarkan kekhawatiran menjadi peluang untuk menjelaskan strategi jangka panjang dan meyakinkan investor.

Reframing adalah alat yang sangat berguna untuk mengubah penolakan menjadi persetujuan.

Kategori :