Kaldu tersebut dapat ter buat dari Combo atau rumput laut kering dan tambahan bahan seperti daging ayam atau ikan.
Mie yang digunakan dalam shio raman tersebut biasanya adalah mie yang kenyal dan tipis.
Selanjutnya adalah tonkatsu ramen, yaitu jenis ramen yang dikenal karena kaldu kental dan kaya yang berasal dari rebusan tulang babi dan lemak babi.
Tonkatsu sendiri berarti tulang babi dalam bahasa Jepang.
Proses memasak kaldu tonkatsu adalah dengan cara merebus tulang babi bersama dengan lemak dan daging babi selama berjam-jam, sehingga menghasilkan kaldu yang kental dan berwarna putih susu.
Mie yang digunakan dalam ton katsu ramen biasanya adalah mie yang kenyal dan tipis.
Mie ramen sekarang ini telah menjadi salah satu ikon kuliner Jepang yang paling disukai di berbagai belahan dunia.
Fenomena tersebut didukung oleh ekspansi waralaba dan restoran ramen di luar Jepang, yang menyajikan berbagai jenis ramen sesuai selera lokal.
Restoran ramen dapat ditemukan di kota-kota besar di seluruh dunia dan popularitasnya terus tumbuh seiring waktu berjalan.
BACA JUGA:Intip Keunggulan Xiaomi 14T Pro, Kualitas Pencahayaan Malam Bukan Kaleng-kaleng
BACA JUGA:7 Provinsi Produsen Batik Terbanyak di Indonesia
Adaptasi ramen dalam berbagai budaya kuliner global dapat terlihat dari variasi rasa, bahan tambahan serta presentasi yang disesuaikan dengan selera setempat.
Bahkan di beberapa tempat menawarkan varian ramen yang lebih pedas atau menggunakan bahan lokal untuk memberikan sentuhan khas.
Ramen juga sering di integrasikan ke dalam menu restoran Jepang maupun non Jepang di seluruh dunia.
Meskipun memiliki akar di Jepang, miramen telah mengalami transformasi dan adaptasi yang signifikan di berbagai belahan dunia, menciptakan variasi yang unik sesuai dengan selera lokal.
Itulah fakta menarik tentang ramen makanan khas Jepang yang mendunia dan pastinya disukai oleh berbagai kalangan.