KORANRB.ID – Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke-27 yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berlangsung di Universitas Bengkulu (Unib) secara resmi di tutup.
Setelah perhelatannya yang di mulai sejak 16 Oktober 2024 kemarin, SNA ke-27 ini menjadi suatu moment yang tidak terlupakan bagi civitas akademika Universitas Bengkulu (Unib).
Pasalnya, kegiatan SNA pertama kali Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unib menyelenggarakan menjadi tua rumah setelah 27 tahun digelar.
Ketua Pelaksana SNA, Dr. Fachruzzaman, SE, MDM, Ak, CA, Asean CPA, Cert.IPSAS menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh unsur yang telah berkontribusi dalam perhelatan SNA ke-27 ini.
BACA JUGA:Digelar Awal November 2024, 7 Pasangan Catin di Kota Bengkulu Daftar Ikut Nikah Massal
Seperti dukungan langsung dari Gubernur Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Dinas Koprasi dan UKM Kota Bengkulu dan lain-lannya.
“Tentunya terima kasih atas suport yang diberikan dari berbagai unsur untuk mensukseskan rangkaian kegiatan ini,” kata Fachruzzaman.
Adapun capaian yang didapat dari perhelatan kegiatan ini tim perumus membentuk suatu rekomendasi berupa rekomendasi perbaikan tata kelolah keuangan baik di sektor bisnis maupun di sektor pemerintahan di Indonesia.
Setelah dibentuk kajian tim perumus akan tantangan dan masalah yang d hadapkan oleh akuntan saat ini.
BACA JUGA:Perbaikan Wisata Kota Tuo Telan Anggaran Rp6,8 Miliar dari APBN
BACA JUGA:3 Laporan Dilayangkan untuk Mahmud Siam, AAN: Agar Masyarakat Tidak Terjebak
Formulasi dalam bentuk rekomendasi tersebut diharapkan dapat menjadi rumusan penengah atas apa yang terjadi.
Selain itu juga ia menyampaikan rangkain SNA ke-27 tentunya tidak lepas dari pada kesalahan, baik disadari mau tidak sehingga menimbulkan ketidaknyamanan yang terjadi baik itu panitia, peserta dan unsur lainya, ia selaku ketua pelaksana dalam rangkaian SNA ke-27 ini memon maaf atas hal tersebut.
“Tentunya mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamana yang timbul akibat kesalahan yang dilakukan, baik secara sadar mau pun tidak secara sadar, tentunya kami selalu melakukan yang terbaik untuk mensukseskan rangkaian kegiatan ini,” tutur Fachruzzaman.