Warga desa akan sangat terbantu apabila jembatan utama yang sempat viral akan diperbaiki atau relokasi, karena warga tidak perlu melintasi aliran sungai jika ingin bepergian apabila ada jembatan.
“Jembatan ini jadi harapan kami untuk menyebrang, jika ada jembatan maka kami tidak perlu khawatir apabila cuaca ekstrem menyerang lantaran tidak melalui aliran sungai,”harap Kades Simpang, Rezon Effendi.
Informasinya ukuran jembatan yang rencana direlokasi akan sama persis dengan jembatan yang dibangun sebelumnya, yakni dengan panjang 45 meter dan lebar akan lebih dari 1,5 meter dengan anggaran sebesar Rp4,5 miliar.
Jembatan Desa Simpang sudah dua kali menjadi sorotan, sebelumnya jembatan ini viral lantaran adanya pelajar yang melintasi jembatan yang ekstrem lantaran sudah mulai berkarat dan sudah tidak berlantai beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Audit Keuangan 148 Desa, Target Inspektorat Rampung Awal Bulan
Dan yang kedua, ada puluhan pelajar yang bermukim di Desa Simpang harus menyeberangi sungai dengan kedalaman setinggi pinggang orang dewasa, hanya untuk pergi bersekolah.
Tidak sedikit ada yang dibantu dengan cara digendong maupun dengan bantuan tali karena takut terseret arus yang cukup deras tersebut, terlebih lagi saat hujan baru saja turun.
Diketahui jembatan milik Pemkab Seluma ini sudah rusak parah sejak 2015 lalu dan masih dilalui pelajar untuk pergi bersekolah sehingga informasinya tersebar dan menjadi viral.
Biasanya warga Desa Simpang menyeberangi sungai hanya dengan berjalan kaki, karena resiko melewati jembatan yang sudah tidak memiliki alas papan tentunya berbahaya.
BACA JUGA:Hingga 2029 Nanti, 471 Guru Pensiun
Namun warga masih menggunakan jembatan sebagai alternatif menyeberangi sungai apabila sungai tersebut debit airnya tinggi.
Kondisi jembatan tersebut saat ini hanya menyisahkan kerangka besi disisi kiri kanan jembatan dan bawah jembatan, tidak tersisa papan lagi sebagai lantai.