Siapa Tokoh Indonesia yang Ada di Uang Pecahan Rp 50 Ribu? Berikut Ini Profil dan Sejarahnya

Kamis 07 Nov 2024 - 19:12 WIB
Reporter : RENO DWI PRANOTO
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - 61 Tahun dari hari ini, tepatnya 7 November 1963, sosok Menak Sunda alias Perdana Menteri terakhir RI menghembuskan nafas terakhirnya, inilah sosok Djuanda Kartawidjaja.

Kali ini KORANRB.ID akan mengulas sosok intelektual bersosok lembut yang dimiliki Republik Indonesia pada waktu lalu, dilansir dari beberapa sumber Historiadotid dan Repro Buku “Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Negarawan, Administrator, dan Teknokrat Utama”

Djuanda Kartawidjaja adalah seorang tokoh nasional Indonesia yang memiliki peran penting dalam memperkuat kedaulatan Indonesia, terutama dalam bidang politik dan maritim. 

Lahir pada 14 Januari 1911 di Tasikmalaya, Jawa Barat, ia berperan besar sebagai Perdana Menteri Indonesia yang ke-10 sekaligus yang terakhir, karena setelah pemerintahannya, Indonesia mengadopsi sistem presidensial.

BACA JUGA:Cobain Lur, Berikut Ini Permainan yang Tidak Kalah Asik dengan Game Online.

BACA JUGA:Jangan Pernah Lakukan! Ini yang Bisa Terjadi Jika Gunakan Laptop di Atas Kasur

Ia terkenal dengan Deklarasi Djuanda yang dikeluarkan pada 13 Desember 1957, yang menegaskan konsep Wawasan Nusantara.

Deklarasi tersebut menyatakan bahwa seluruh perairan antara pulau-pulau Indonesia merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia, sehingga memperkuat kedaulatan Indonesia atas wilayah perairannya.

Deklarasi tersebut kemudian diterima dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) pada 1982, menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang diakui secara internasional.

Pria kelahiran Tasikmalaya ini dikenal juga sebagai seorang insinyur lulusan Technische Hoogeschool (sekarang Institut Teknologi Bandung), yang semasa hidupnya memiliki dedikasi tinggi terhadap pembangunan nasional, mulai dari infrastruktur hingga transportasi.

Sebagai Menteri Perhubungan, ia memajukan perhubungan darat, laut, dan udara. Hingga hari ini, namanya diabadikan pada berbagai tempat dan institusi, termasuk Bandara Internasional Juanda di Surabaya.

BACA JUGA:Surat Suara Pilgub Kurang 338 Lembar, Pilbup Lebih 896 Surat Suara

BACA JUGA:Berperan dalam Detoksifikasi Alami! Berikut 7 Fakta Unik Bunga Matahari

Tepat pada 7 November 1963, tokoh Nasional RI menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta pada usia 52 tahun akibat serangan jantung. 

Sebagai tokoh penting dalam sejarah Indonesia, kepergiannya meninggalkan warisan besar, terutama dalam hal kedaulatan maritim Indonesia melalui Deklarasi Djuanda yang memperkuat batas wilayah negara sebagai negara kepulauan. Jasa-jasanya terus dikenang dan dihormati hingga saat ini.

Kategori :