Kerugian Akibat Penyakit Ngorok Ditaksir Capai Rp23 Miliar

Kamis 07 Nov 2024 - 22:47 WIB
Reporter : Abdilatul Fatwa
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Kemudian, Disnakeswan Provinsi Bengkulu telah menerima dan menyalurkan 3.000 vaksin pemerintah pusat, kepada para peternak.

BACA JUGA:Bersaing dengan 3.107 PTS, Unived Terpilih Penerima Reward Insentif Program Riset Inovasi Rp300 Juta

BACA JUGA:Dukcapil Kota Bengkulu Lampaui Target Perekaman KTP, Total 279.496 Orang

Kendati demikian, apabila dibandingkan dengan ternak yang sudah terdampak, jumlah vaksin dan obat itu masih dikatakan kurang.

“Untuk stok obat, antibiotik sudah kita salurkan ke peternak. Dan untuk vaksin kita menerima 3.000 bantuan pusat, untuk jumlah itu masih kurang ya,” ujar Syarkawi.

Lantaran masih kurangnya kebutuhan obat, antibiotik, vitamin hingga vaksin. Syarkawi berencana untuk menganggarkan jumlah vaksin ini.

“Kita sudah membicarakan dengan mitra kita komisi II, namun kita sadar anggaran kita belum cukup,” terang Syarkawi. 

Sekadar mengulas, penyakit ngorok yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau semakin cepat.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu perketat lalu lintas jual beli ternak dengan memasifkan penggunaan aplikasi lalu lintas (Lalin) Ternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi Lalin Ternak diketahui dalam beberapa waktu lalu telah diintensifkan.

Dan sebelumnya, digunakan untuk memantau penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan-hewan ternak di Bengkulu beberapa waktu lalu. 

“Saat ini pemerintah lebih berhati-hati, untuk memindahkan ternak dari satu wilayah ke wilayah lain,” ungkap Syarkawi, Kamis, 31 Oktober 2024.

Lebih lanjut, apabila terdapat masyarakat yang ingin menjual atau transaksi pada ternaknya, maka harus mengajukan permohonan dari pemerintah daerah yang dituju melalui aplikasi Lalin Ternak.

“Harus ada izin dulu, merangkap persyaratan termasuk bukti vaksinasi hewan ternak baik itu unggas maupun ternak lainnya,” beber Syarkawi. 

Sebagaimana diketahui, penyakit ngorok telah menyerang 5 daerah, yakni Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu. 

Sedangkan untuk jumlah ternak yang terjangkit penyakit ngorok terbanyak terjadi di Bengkulu Selatan, terdiri dari kerbau 467 ekor, sapi bali 100 ekor dan sapi brahman 99 ekor dan sapi biasa 215 ekor. 

Kategori :