BINTUHAN,KORANRB.ID – Bupati Kaur, H. Lismidianto SH, MH menyoroti tingkat kesadaran para peternak sapi dan kerbau di Kabupaten Kaur yang ingin menyuntikan vaksin.
Pasalnya, tingkat kesadaran para peternak akan pentingnya hewan ternak divaksin untuk menghindari penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang belakangan ini mengganas menyerang ternak sapi dan kerbau masih rendah.
Bupati khawatir jika masyarakat tidak mau menyuntik hewan ternaknya kasus akan bertambah parah.
Apalagi saat Ini masuk musim penghujan, sedangkan virus penyakit ini begitu mudah menyebar ketika musim penghujan.
BACA JUGA:Seleksi PPPK Berlangsung, BKPSDM Ingatkan Peserta
BACA JUGA:Tempat Seleksi PPPK Pemprov Bengkulu Tunggu Putusan BKN
"Kepada masyarakat Kaur, jangan malas untuk menyuntikan ternaknya dengan vaksin penyakit ngorok. Perlu diketahui, penyakit ini sangat berbahaya jika sudah tertular hewan ternak itu hampir bisa di pastikan mati," kata Bupati Rabu, 13 November 2024.
Bupati juga mengimbau agar Dinas Pertanian, selaku OPD yang menaungi agar sebelum akhir tahun nanti sudah menyalurkan seluruh vaksin.
Yang mana sebelumnya realisasi, vaksin yang masih masih sangat minim baru tersuntikkan sekitar 500 dosis dari 1.000 dosis bantuan.
"Bila masyarakat tidak mau, berikan penjelasan dulu. Tentang betapa pentingnya vaksin ini jangan sampai kasus kembali bertambah banyak," sampai Bupati.
Dijelaskan Bupati, akibat wabah penyakit ini kerugian dari keseluruhan kasus ditaksir sudah mencapai Rp1,5 miliar.
Hal ini lantaran, ternak yang mati semuannya sudah dewasa yang rata-rata sudah dihargai Rp10 juta/ekor.
Sedangkan sata ini tercatat sudah ada 153 ternak sapi dan kerbau milik warga Kaur yang mati akibat penyakit ngorok.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Ajak ASN Taat Bayar Zakat
BACA JUGA:Kerugian Peternak Kaur Akibat Penyakit Ngorok Tembus Rp1,5 Miliar