KORANRB.ID - Korupsi di Indonesia telah menjadi masalah kronis yang mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan masyarakat dan pemerintahan.
Perjalanan sejarah korupsi di Indonesia mencakup berbagai peristiwa yang berlangsung sejak masa penjajahan hingga era reformasi.
Korupsi tidak hanya merusak kepercayaan publik terhadap pemerintahan, tetapi juga menghambat pembangunan sosial, ekonomi, dan politik negara.
Pada masa penjajahan Belanda (1600-1945), praktik korupsi telah muncul sebagai bagian dari sistem administrasi kolonial.
Pemerintah kolonial Belanda memanfaatkan pejabat pribumi untuk mengumpulkan pajak dan mengelola sumber daya alam Indonesia.
BACA JUGA:Sejarah Awal Korupsi di Dunia, Serta Bentuk Korupsi yang Sering Dilakukan
BACA JUGA:10 Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia, Uangnya Tidak Habis untuk 7 Turunan
Sistem ini mendorong munculnya tindakan korupsi di kalangan pejabat lokal. Korupsi ini sering kali berbentuk penggelapan pajak, pemerasan terhadap rakyat, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Korupsi pada masa penjajahan Belanda ini juga dipengaruhi oleh sistem birokrasi yang kurang transparan dan kurangnya pengawasan terhadap pejabat kolonial.
Para pejabat kolonial seringkali menggunakan kekuasaan mereka untuk memperoleh keuntungan pribadi dari proyek-proyek besar, seperti pembangunan infrastruktur dan eksploitasi sumber daya alam.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, negara baru ini menghadapi tantangan besar dalam membangun sistem pemerintahan dan ekonomi.
Pada masa ini, praktik korupsi mulai berkembang meskipun negara baru ini berusaha untuk membangun sistem pemerintahan yang lebih adil dan transparan.
Masa awal kemerdekaan dipenuhi dengan ketidakstabilan politik, konflik internal, dan ekonomi yang sangat terpuruk setelah perang kemerdekaan.
BACA JUGA:10 Daerah Penghasil Permata Terbesar, Salahsatunya Bengkulu