Namun, perlu diingat bahwa seluruh masyarakat inklusi harus mendapatkan izin suami bagi yang sudah menikah dan orang tua jika belum menikah untuk menjadi nasabah BTPN Syariah.
BACA JUGA:Klaim Menangkan Pilkada Bengkulu Tengah, Rachmat Minta Warga Kembali Bersatu
BACA JUGA:Kalahkan Petahana Bupati Seluma, Tim Teddy-Gustianto Klaim Raih 76.167 Suara
Vicky menjelaskan masyarakat inklusi akan mengikuti pelatihan dasar keanggotaan selama lima hari terlebih dahulu sebelum resmi menjadi nasabah di BTPN Syariah.
Dalam kegiatan tersebut, BTPN Syariah akan menjelaskan rinci mengenai model bisnis BTPN Syariah, hak dan kewajiban selama menjadi nasabah, dan berbagai pelatihan awal bagaimana cara membangun usaha yang berkelanjutan.
"Ada pelatihan dasar keanggotaan yang diberikan selama lima hari berturut-turut.
Sehingga calon nasabah akan paham pembiayaan yang diberikan oleh BTPN Syariah akan digunakan untuk apa, bagaimana cara mengelola dana agar tidak besar pasak daripada tiang, bagaimana agar angsuran tidak memberatkan, dan lain-lain.
Semua ini akan diingatkan kembali setiap nasabah naik siklus atau pencairan pembiayaan berikutnya melalui pelatihan dasar keanggotaan,” ungkap Vicky.
Selanjutnya, masyarakat inklusi yang ingin menjadi nasabah dan mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah juga harus membuat atau tergabung dalam kelompok atau sentra minimal 10 orang dan mengikuti kumpulan dua minggu sekali.
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Fakta Burung dari Genus Coua, Endemik Madagaskar
BACA JUGA:4 Incumbent di Provinsi Bengkulu Tumbang, Gusril dan Huda Kembali
"Pembiayaan yang diberikan BTPN Syariah dilengkapi dengan asuransi, sehingga jika terjadi apa-apa dengan nasabah, maka nasabah sudah di-cover oleh asuransi.
Ketika suami meninggal lebih dulu dan istri masih menjadi nasabah BTPN Syariah, maka akan mendapatkan santunan kedukaan,” kata Vicky.
Kumpulan merupakan wadah bagi BTPN Syariah mendampingi masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan berupa layanan perbankan serta akses pengetahuan dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan.
Kumpulan juga membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian.
Kehadiran nasabah dalam kumpulan menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang untuk mewujudkan hidup yang lebih berarti.