Mitos Minum Air Es Bisa Membuat Gemuk, Benarkah?

Kamis 28 Nov 2024 - 20:20 WIB
Reporter : Jery Yasprianto
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - Mitos bahwa minum air es dapat menyebabkan kenaikan berat badan telah lama beredar di masyarakat. 

Banyak orang percaya bahwa suhu dingin dari air es dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak, sehingga meningkatkan berat badan. Namun, apakah klaim ini benar, mari kita bahas sama-sama.

Keyakinan bahwa air es bisa membuat gemuk mungkin berasal dari anggapan bahwa tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk menghangatkan air es yang dikonsumsi. 

Menurut logika ini, tubuh akan memperlambat metabolisme atau menyimpan lemak sebagai respons terhadap perubahan suhu. 

BACA JUGA:Mitos Hadiah yang Bisa Bikin Hubungan Kamu Langgeng, Buruabn Coba Deh!

BACA JUGA:Penjelasan Mitos Pamali Mendahului Orangtua Makan, Kamu Pernah Dengar?

Selain itu, sensasi menyegarkan dari air es sering kali dikaitkan dengan konsumsi makanan berkalori tinggi seperti es krim atau minuman manis, yang pada akhirnya meningkatkan kalori total.  

Saat seseorang minum air es, tubuh memang harus bekerja untuk menyesuaikan suhu air dengan suhu internal tubuh, yang biasanya berkisar di angka 37°C. 

Proses ini disebut termogenesis, yaitu proses di mana tubuh membakar kalori untuk menghasilkan panas. Namun, jumlah kalori yang dibakar untuk menghangatkan air es sangat kecil.  

Sebagai ilustrasi, jika Anda minum satu gelas (sekitar 250 ml) air es pada suhu 0°C, tubuh Anda hanya membakar sekitar 17 kalori untuk menaikkan suhu air hingga mencapai 37°C. 

BACA JUGA:Mitos Larangan Makan Menggunakan Tutup Piring, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Mitos Larangan Mengucapkan Kata Kasar di Hutan, Ini Penjelasannya

Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan kalori yang masuk dari makanan sehari-hari, sehingga tidak berdampak signifikan pada penurunan atau peningkatan berat badan.  

Air, baik dingin maupun suhu kamar, tidak mengandung kalori. 

Kenaikan berat badan terjadi ketika ada kelebihan kalori dalam tubuh, yaitu ketika asupan energi (dari makanan dan minuman) melebihi energi yang dibakar oleh tubuh melalui aktivitas fisik dan metabolisme. 

Kategori :