Minum air, terlepas dari suhunya, tidak memberikan kontribusi kalori sehingga tidak secara langsung menyebabkan kenaikan berat badan.
Namun, air es sering kali dikonsumsi bersamaan dengan minuman atau makanan tinggi gula, seperti soda dingin, teh manis, atau makanan pencuci mulut.
BACA JUGA:Mitos Mencuci Kaki Sebelum Masuk Rumah Biar Tak Diikuti Makhluk Halus
BACA JUGA:Pernah Dengar Mitos Larangan Makan di Kasur? Ternyata Begini Penjelalsannya
Dalam kasus ini, bukan air es yang menyebabkan kenaikan berat badan, melainkan kandungan gula dan kalori dari makanan atau minuman tambahan tersebut.
Selain itu, ada faktor psikologis yang dapat memengaruhi hubungan antara air es dan kenaikan berat badan.
Beberapa orang mungkin merasa lebih segar dan berenergi setelah minum air dingin, sehingga mereka cenderung makan lebih banyak.
Meski ini bukan akibat langsung dari air es, kebiasaan seperti ini bisa memengaruhi pola makan seseorang dan, pada akhirnya, berat badan mereka.
Sebaliknya, minum air es dapat memberikan manfaat tertentu. Sebagai contoh, air dingin dapat membantu menurunkan suhu tubuh setelah olahraga atau dalam cuaca panas.
BACA JUGA:Mitos Mencuci Kaki Sebelum Masuk Rumah Biar Tak Diikuti Makhluk Halus
BACA JUGA:Pernah Dengar Mitos Larangan Makan di Kasur? Ternyata Begini Penjelalsannya
Minum air yang cukup, baik dalam suhu dingin atau hangat, juga dapat membantu meningkatkan metabolisme, mendukung fungsi organ, dan mencegah dehidrasi.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum air dingin sebelum makan dapat membantu mengurangi nafsu makan, sehingga seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih sedikit. Ini dapat berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang lebih baik.
Mitos bahwa minum air es dapat membuat gemuk tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Kenaikan berat badan lebih dipengaruhi oleh total asupan kalori, pola makan, dan gaya hidup seseorang, bukan oleh suhu air yang dikonsumsi.
Air, baik es maupun hangat, adalah minuman yang bebas kalori dan sangat penting untuk kesehatan tubuh.