KORANRB.ID - Kegiatan membaca adalah salah satu hal paling penting dalam dunia pendidikan. Hal inilah yang dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan agar anak-anak gemar membaca sejak usia dini.
Langkah pertama dilakukan Pemkab Bengkulu Selatan adalah mengenalkan budaya membaca sejak sekolah tingkat TK/PAUD. Karena dengan cara anak ini anak-anak akan dengan mudah mengenal huruf bisa membaca dengan cepat.
Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mengatakan, dirinya sangat menekankan seluruh anak-anak di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat membaca sejak dini. Hingga saat masuk sekolah tingkat SD sudah dapat membaca dengan lancar.
BACA JUGA:Ketua Tim Pemenangan ROMER Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Helmi-Mian
BACA JUGA:Ini Cara Mudah Dapat Modal Usaha dari BTPN Syariah
Apabila ini telah dilakukan dengan baik oleh penyelenggara pendidikan, ia meyakini anak-anak tidak akan kesulitan dalam belajar saat memasuki sekolah dasar.
“Ini yang harus kita dorong sejak awal, anak anak dapat membaca sejak dini. Dimulai dari pendidikan tingkat paling bawah TK PAUD,” kata Gusnan.
Meskipun diakui Gusnan setiap anak memiliki kemampuan berbeda dalam belajar, namun dengan semangat tenaga pendidik maka hal tersebut akan dapat diatasi.
Selain itu, menurutnya, peran paling besar adalah pengaruh orangtua di rumah. Anak-anak akan mudah belajar dan mengingat pelajaran di sekolah apabila para orangtua memberikan pelajaran tambahan di rumah.
BACA JUGA:Unggul Hitung Cepat, Destita Yakin Helmi-Mian Menang Pilgub Bengkulu
BACA JUGA:Dukcapil Layani 13 Warga Kota Bengkulu Saat Pilkada
“Paling penting dan ini sangat penting, orangtua harus ajari anak di rumah minimal beberapa menit. Ini akan mendorong otak anak mengingat sesuatu yang ia pelajari,” ujarnya.
Tidak lupa, Gusnan menambahkan peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Karena beberapa laporan masih ada anak belum bisa membaca dengan lancar, padahal sudah duduk di bangku SD. Dan, parahnya ada yang sudah duduk di bangku SMP namun belum lancar membaca.
“Tolong para kepala sekolah perhatikan ini, jangan sampai ada anak belum bisa baca tapi sudah duduk di tingkat SMP,” kata Gusnan.