Selain itu, gaharu juga dipercaya memiliki khasiat kesehatan seperti mengurangi stres, memperbaiki kualitas tidur, dan digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.
Manfaat ini meningkatkan daya tarik gaharu di berbagai kalangan.
4. Kelangkaan Sumber Daya
Penebangan liar dan eksploitasi berlebihan terhadap pohon Aquilaria telah menyebabkan kelangkaan gaharu di alam liar.
Beberapa spesies pohon ini bahkan masuk dalam daftar spesies terancam punah. Untuk mendapatkan gaharu berkualitas tinggi, perlu usaha yang besar, mulai dari pembudidayaan hingga panen, yang semuanya membutuhkan biaya tinggi.
5. Kesulitan dalam Produksi
Proses produksi gaharu tidaklah mudah. Pertama, pohon harus terinfeksi secara alami atau dengan metode inokulasi buatan. Setelah resin terbentuk, proses panen dan ekstraksi juga memerlukan keahlian khusus.
BACA JUGA:Sang Raja! Berikut 7 Fakta Kingsnake, Pemakan Ular Berbisa
BACA JUGA:Bisa Menjaga Kesehatan Ginjal, Ini Manfaat Tanaman Kumis Kucing Untuk Kesehatan
Proses ini memakan waktu lama dan membutuhkan ketelitian tinggi untuk memastikan kualitas gaharu tidak rusak.
6. Pasar yang Eksklusif
Pasar gaharu cenderung eksklusif dan tersegmentasi, di mana sebagian besar pembeli berasal dari kalangan atas atau institusi tertentu. Produk-produk yang dihasilkan dari gaharu sering kali memiliki nilai tambah yang tinggi, seperti parfum eksklusif atau dupa mewah, sehingga harga jualnya menjadi sangat mahal.
7. Regulasi dan Perdagangan
Karena kelangkaannya, perdagangan gaharu diatur secara ketat oleh konvensi internasional seperti CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
Regulasi ini membatasi jumlah ekspor dan impor gaharu, yang secara tidak langsung meningkatkan harga kayu ini di pasar.
Kayu gaharu menjadi mahal karena kelangkaannya, proses pembentukan yang memakan waktu, manfaat yang luas, serta tingginya permintaan di pasar internasional.