“Sudah beberapa peternak yang melapor kalau kerbanya banyak yang mati, untuk kematiannya sendiri tidak diketahui secara pasti namun diduga penyakit ngorok seperti yang terjadi di beberapa daerah di Bengkulu Selatan kamren,” ungkap Junaidi.
Junaidi juga mengatakan dari kejadian tersebut beberapa pemilik kerbau mengambil tindakan dengan langsung menjual, memotong dan mengobatinya secara mandiri untuk menghindari penyakit tersebut dan juga menghindari kerugian.
“Harapan dari kami memohon kepada dinas peternakan untuk bisa turun kelapangan mengeceknya bagaimana upaya selanjutnya dan langkah kedepannya untuk mencegah virus ini," demikian Junaidi.
Kategori :