Mitos Jangan Menikah Sesama Anak Pertama, Apa Benar? ini Penjelasan Lengkapnya

Sabtu 07 Dec 2024 - 10:49 WIB
Reporter : Jery Yasprianto
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - Menikah adalah keputusan besar dalam hidup yang melibatkan berbagai aspek, termasuk kepribadian, nilai-nilai, dan urutan kelahiran. 

Salah satu diskusi menarik dalam dunia psikologi adalah soal pasangan dari sudut pandang urutan kelahiran, khususnya pernikahan antara sesama anak pertama. 

Meski tidak ada aturan mutlak atau alasan yang secara tegas melarangnya, banyak ahli psikologi berpendapat bahwa pernikahan antara sesama anak pertama memiliki tantangan tersendiri. 

Berikut penjelasan mengapa menikah dengan sesama anak pertama sering kali dianggap memiliki potensi konflik lebih besar.

BACA JUGA:Mitos Larangan Makan di Kuali, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Permen Karet Berbahaya Jika Tertelan, Mitos Atau Fakta ? Ini Penjelasannya

Anak pertama umumnya dikenal memiliki kepribadian yang cenderung dominan, bertanggung jawab, ambisius, dan perfeksionis. 

Hal ini wajar karena anak pertama sering kali diberi tanggung jawab lebih besar oleh orang tua sejak kecil. 

Mereka sering diminta untuk menjadi panutan bagi adik-adiknya, sehingga sifat kepemimpinan dan kecenderungan mengatur sering muncul. 

Selain itu, anak pertama biasanya memiliki sifat yang kompetitif, berorientasi pada pencapaian, dan ingin segalanya berjalan sesuai rencana mereka.

Di sisi lain, sifat dominan dan rasa tanggung jawab yang besar ini juga dapat membuat anak pertama sulit berkompromi. 

Mereka cenderung keras kepala, ingin memegang kendali, dan kurang fleksibel. 

BACA JUGA:Mitos Memelihara Kucing Dapat Menyebabkan Kemandulan, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Mitos Membunyikan Klakson Saat Lewat Jembatan, Ini Penjelasan Asal Usul dan Makna

Dalam hubungan pernikahan, sifat-sifat ini bisa menjadi tantangan ketika kedua pasangan memiliki karakter serupa.

Kategori :