Makan cepat dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan.
Hal ini berisiko menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD), di mana asam lambung naik ke kerongkongan.
Gejala GERD memiliki sensasi terbakar di dada (heartburn) serta menimbulkan rasa pahit atau asam di mulut.
Untuk mengurangi risiko GERD, makanlah dalam porsi kecil dan perlahan, serta hindari langsung berbaring setelah makan.
BACA JUGA:Capaian Kinerja Universitas Bengkulu Tahun 2024
6 Gangguan pada Sistem Kardiovaskular
Penelitian menunjukkan bahwa makan dengan terburu-buru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kebiasaan ini sering dikaitkan dengan pola makan tidak sehat dan konsumsi makanan tinggi lemak.
Yang berdampak pada jantung, peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi akibat stres saat makan.
BACA JUGA:Sudah Dikunci Ganda, Motor Mahasiswi Asal Kaur Diembat Maling
Jaga kesehatan jantung anda dengan makan dalam suasana tenang dan memilih makanan sehat.
7 Pola Makan yang Tidak Terkendali
Makan cepat sering membuat seseorang kehilangan kontrol atas apa dan berapa banyak yang dimakan.
Ini bisa memicu kebiasaan makan emosional, di mana makanan digunakan sebagai pelarian dari stres.
BACA JUGA:Dugaan Mafia Tanah di Pekan Sabtu Muncul Lagi, 3 Dumas Dilayangkan untuk Lahan 16 Hektare
Untuk bahaya jangka panjang, peningkatan risiko gangguan makan seperti binge eating disorder, kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat.