KEPAHIANG, KORANRB.ID - Jalan penghubung antar Kelurahan Kampung Pensiunan-Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang, tepatnya di depan SDN 15 Kepahiang, nyaris putus. Sudah sebulan pascalongsor, hingga kemarin (5/12) belum ada penanganan di lokasi.
Sementara hujan yang terus menerus saat ini, membuat badan jalan terus tergerus air. Imbasnya, jalan yang menjadi akses utama transportasi warga selama ini semakin sempit. Terpantau di lokasi, hanya terdapat garis polisi sebagai penanda agar lebih berhati-hati bagi warga yang akan melintas. BACA JUGA: Kekerasan Anak Mencemaskan, 1 Meninggal, 1 Luka Berat Salah satu pengendara yang juga warga sekitar, Hidayat (49) mengaku khawatir saat melintas di lokasi. Terlebih jika melintas pada malam hari. Di sekitar lokasi tanpa ada penerangan. "Sudah sebulan setelah longsor terjadi, hanya ada pembatas peringatan garis polisi saja di lokasi, belum ada penanganan apapun," ujar Hidayat. Dikhawatirkan, jika kondisi tersebut dibiarkan, longsoran terus melebar menghabiskan badan jalan. Puncaknya, jalan akan betul-betul putus, tak dapat lagi dilintasi. "Yang lebih khawatir lagi kalau harus melintas malam hari. Di sini kan tak ada penerangan, sangat berbahaya sekali. Mau lewat jalan lain akan sangat memakan waktu," tambah Hidayat. Dengan kondisi di atas, ia berharap pihak terkait dapat melakukan penanganan longsor dengan segera. "Bisa saja nanti lama-lama jalan ini akan putus kalau didiamkan saja seperti ini," kata Hidayat. BACA JUGA: Harga Rp 100 Ribu/Kg, Petani Bahagia, Emak-Emak Nelangsa Sebelumnya, BPBD Kepahiang menilai tak bisa berbuat banyak lantaran, data aset pada titik longsor belum ada. Adapun status jalan, penangananannnya ada di Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang. Karena hal ini pula, penanganan tak bisa mengunakan dana darurat BPBD. Kadis PUPR Kabupaten Kepahiang Teddy Adeba, ST, ME menyampaikan sudah mendapat tembusan pemberitahuan lokasi kejadian dari BPBD Kabupaten Kepahiang. Dengan kondisi yang ada, pihaknya akan tetap menindaklanjuti tembusan dari BPBD Kepahiang. Namun, menurutnya bukan berarti BPBD yang memiliki ketersediaan dana tidak bisa melakukan pembangunan. BACA JUGA: Bersiap Hadapi Puncak Musim Hujan "Tetap bisa dibangun oleh BPBD, dengan catatan nantinya aset diserah terimakan ke kita," kata Teddy. Diketahui, longsor di lokasi terjadi pada Selasa 7 November 2023 pukul 06.00 WIB. Dari catatan BPBD Kabupaten Kepahiang, longsor terjadi dengan panjang 8,3 meter, tinggi 20 meter, hingga membuat lebar jalan yang tergerus 0,5 meter. (oce)
Kategori :