CURUP, KORANRB.ID – Sedikitnya 11 rumah warga di 3 desa di Kecamatan Curup Utara mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 12.20 WIB, Rabu (6/12). Ketiga desa yang diterpa angin kencang tersebut yakni Desa Perbo, Desa Tunas Harapan dan Desa Pahlawan.
Tak hanya itu angin kencang juga memporakporandakan sejumlah bangunan di Desa Tabarenah. Ini terlihat dari sejumlah bukti kerusakan akibat angin kencang yang berhasil direkam warga melalui handphonenya. Seperti suasana mencekam saat angin kencang terjadi di SPBU Tabarena, dimana kekuatan angin yang cukup kencang tersebut menerbangkan sejumlah atap bangunan yang ada di sekitarnya. Bahkan salah satu atap bangunan warga ada yang terdampar ke tengah-tengah SPBU.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Shalahuddin, M.Si mengatakan tidak sedikit properti bangunan dan perabotan rumah warga yang terbawa angin kencang tersebut. Meskipun sejauh ini bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun Shalahuddin memperkirakan kerugian materil yang diakibatkan oleh kejadian ini mencapai puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno, Capres Anies: Mari Kembali pada Cita-Cita Awal Pendiri Negeri
“Berdasarkan hasil assessment yang kita lakukan ada 11 bangunan rumah yang rusak berat dan rusak ringan, ditambah dengan 1 bangunan kantor Desa Pahlawan dan 1 bangunan di SPBU Tabarena,” jelas Shalahuddin.
Ia menambahkan, pasca kejadian pihaknya terus melakukan pendataan dan telah mempersiapkan personil reaksi cepat guna membantu warga yang tertimpa musibah dari bencana puting beliung tersebut. Personel yang disiagakan ini untuk membantu tim dari aparat kepolisian dan TNI dalam mengevakuasi bangunan yang mengalami kerusakan, sembari melakukan pendataan warga terdampak bencana.
“Selain itu juga kita tetap menyiagakan tim di kantor BPBD sebagai posko utama kedaruratan bencana di Kabupaten Rejang Lebong. Dan untuk tim yang standby di lokasi bencana, hingga saat ini masih menghimpun data kerusakan akibat bencana untuk selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan,” terang Shalahuddin.
BACA JUGA:5 Laut Terdalam di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia
Shalahuddin juga mengimbau warga Kabupaten Rejang Lebong agar tidak menganggap enteng potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi pada puncak musim penghujan di akhir tahun ini. Ia tidak menampik bahwa Kabupaten Rejang Lebong sangat rawan terhadap bencana hidrometeorologi yang meliputi bencana angina kencang, banjir dan tanah longsor.
“Jangan anggap enteng potensi bencana yang ada di sekitar lingkungan kita. Dan untuk masyarakat kami imbau untuk selalu mewaspadai setiap potensi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar,” imbaunya.(sly)