Adapun proses inkubasi yang terjadi di dalam tanah, di mana suhu yang tepat sudah disediakan oleh sarang, adalah salah satu keunikan dari burung ini.
Hal inilah yang memungkinkan burung termometer untuk tidak perlu mengerami telur secara langsung, yang sering dilakukan oleh banyak spesies burung lainnya.
Telur burung termometer akan menetas setelah 50 - 100 hari.
BACA JUGA:Endemik Kolombia! Berikut 5 Fakta Unik Blue billed Curassow, Jenis Burung Langka
Adapun anakan burung termometer harus menggali jalan keluar mereka sendiri.
Dimana, proses ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama karena burung termometer rentan terhadap predator setelah mencapai permukaan tanah.
Dengan keterbatasan penglihatan dan pendengaran serta kelelahan setelah menggali, maka membuat burung termometer menjadi sasaran empuk bagi hewan pemangsa.
5. Asal-usul nama burung termometer yang unik
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Penjelajah Samudera yang Menakjubkan, Ini Fakta Burung Albatros
Dikutip dari laman Oyster Harbour Catchment Group, burung termometer memiliki nama yang unik.
Dalam bahasa Indonesia yang mencerminkan perilaku khasnya dalam membangun dan merawat sarang.
Burung termometer jantan memiliki kebiasaan yang menarik, yaitu secara rutin memeriksa suhu di dalam sarang dengan paruhnya.
Selain itu, burung termometer berusaha menjaga suhu sarang agar tetap optimal, yaitu sekitar 32 - 34 derajat Celsius, dengan menambah material seperti tanah atau pun daun jika diperlukan.
BACA JUGA:Menjadi Simbol di Berbagai Budaya Dunia! Berikut 6 Fakta Unik Burung Nasar
Hal ini merupakan kebiasaan ini menjadi alasan mengapa burung ini disebut "termometer," karena mereka seolah-olah "mengukur" suhu sarang untuk memastikan kondisi yang ideal bagi telur dan anakannya.
Namun demikian, sayangnya burung termometer pada saat ini berada dalam status konservasi yang mengkhawatirkan.