Apa Itu Hujan Asam dan Hujan Biasa? Berikut 4 Perbedaannya!

Jumat 10 Jan 2025 - 12:00 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Adapun komposisi hujan biasa memiliki pH yang relatif netral, biasanya sekitar 5.6, karena adanya sedikit asam karbonat yang terbentuk dari reaksi antara karbon dioksida (CO2) di atmosfer dan air.

Sedangkan hujan asam, proses pembentukannya terjadi pada polutan seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dilepaskan ke atmosfer.

BACA JUGA:Simbol Harapan Musim Dingin! Berikut 5 Sejarah Pohon Natal

Hal ini sering kali berasal dari sumber industri, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. 

Dimana, gas-gas tersebut bereaksi dengan uap air, oksigen dan senyawa lainnya di atmosfer untuk membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3), yang kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan.

Adapun komposisi hujan asam, memiliki pH yang lebih rendah dari 5.6, sering kali di bawah 5, yang menunjukkan sifat asamnya.

Hal inilah yang bisa menyebabkan kerusakan pada ekosistem, bangunan dan kesehatan manusia.

Maka dari itu, bisa diambil kesimpulan, hujan biasa merupakan bagian dari siklus hidrologi alami, sedangkan hujan asam adalah hasil dari aktivitas manusia yang menghasilkan polusi udara.

BACA JUGA:Kisah The Champawat Tiger: Harimau Pemangsa Manusia Paling Mematikan dalam Sejarah

4. Dampak lingkungan yang di akibatkan

Dikutip dari laman National Geographic, pada saat hujan asam jatuh ke bumi, maka bisa menyebabkan berbagai masalah lingkungan yang serius.

Adapun akibat yang bisa ditimbulkan oleh hujan asam seperti, mengganggu keseimbangan ekosistem perairan, merusak daun dan batang pohon, bisa mengubah komposisi kimia tanah.

Dimana, kerusakan yang disebabkan oleh hujan asam tidak hanya bersifat sementara. 

Selain itu, ekosistem yang terganggu memerlukan waktu yang lama untuk pulih.

BACA JUGA:Jarang Diketahui! Inilah Sejarah Singkat Provinsi Bengkulu, Pecahan dari Sumatera Selatan

Dalam beberapa kasus, kerusakan akibat hujan asam bisa bersifat permanen. 

Kategori :