Hal inilah yang bisa mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan dalam struktur ekosistem.
Sebaliknya, hujan biasa berfungsi untuk mengisi kembali sumber daya air, mendukung pertumbuhan tanaman dan menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah.
Oleh karena itulah, maka sangat penting untuk mengurangi emisi polutan yang menyebabkan hujan asam dan melindungi lingkungan kita dari dampak negatifnya.
5. Dampak pada struktur buatan manusia
BACA JUGA:Perkembangan Kapal Laut Sejak Zaman Pra Sejarah Hingga Modern, Semakin Ramah Lingkungan dan Efektif
Dikutip dari laman National Geographic, adapun perbedaan utama antara hujan asam dan hujan biasa terletak pada penyebab, komposisi kimia dan dampaknya terhadap lingkungan serta infrastruktur.
Hujan biasa, merupakan bagian alami dari siklus air Bumi yang tidak menimbulkan dampak merugikan.
Sedangkan hujan asam dihasilkan dari polusi udara, terutama akibat emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida dari aktivitas manusia.
Dengan adanya lkomposisi kimia hujan asam mengandung asam sulfat dan asam nitrat, yang dapat bereaksi dengan mineral dalam material bangunan seperti batu kapur dan marmer.
Hal inilah yang menyebabkan kerusakan seiring dengan berjalannya waktu.
BACA JUGA:Dihuni Sejak Zaman Prasejarah, Berikut Fakta Kota Bandung dan Perkembangannya
Adapun contoh nyata dari dampak hujan asam terlihat pada struktur bersejarah seperti Parthenon dan Taj Mahal, yang telah mengalami kerusakan akibat hujan asam.
Maka dari itulah, dengan adanya upaya untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas berbahaya sangat penting untuk melindungi ekosistem dan warisan budaya dari akibat hujan asam. (**)