SELUMA, KORANRB.ID - Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Seluma mencatat saat ini capaian sapi yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai 147 kasus.
Jumlah ini berasal hanya dari 2 desa, artinya kemungkinan besar ada penambahan kasus di lokasi lainnya yang belum terdeteksi.
Disampaikan Kepala Distan Seluma, Arian Sosial, melalui Kabid Peternakan, Hendry Aritonang, dua desa tersebut yakni Desa Sumber Arum Kecamatan Sukaraja dengan capaian 127 kasus, dan Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan dengan capaian 20 kasus.
Desa Sumber Arum memang merupakan desa yang terpapar penyakit PMK terbanyak dan mulai terjadi sejak pertengahan Desember 2024 lalu, sedangkan Desa Lokasi Baru memang merupakan titik kasus yang baru.
BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rajiun, Bupati Kaur Lismidianto Tutup Usia
Namun Hendry menyampaikan saat ini puluhan sapi di Desa Sumber Arum mulai membaik, gejala-gejala yang awalnya terdeteksi saat ini mulai berkurang, nafsu makan sapi pun saat ini mulai membaik.
"Pada awalnya memang hanya ada di Desa Sumber Arum dengan jumlah 100 kasus, namun update beberapa hari terakhir ternyata bertambah, termasuk ada juga kasus di Desa Lokasi Baru.
Kabar baiknya alhamdulilah tidak sedikit juga sapi yang sudah mulai membaik dan makan dengan lahap," sampai Hendry.
Untuk menangani penyebaran kasus PMK, saat ini Distan akan mengusulkan setidaknya 3000 dosis vaksin untuk diberikan kepada sapi yang ada di Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Bupati Terpilih Kunjungi Desa Sungai Lisai Lebong, Azhari: Janji Beri Perhatian Khusus
Jumlah dosis vaksin yang ideal yakni 3000 hingga 4000 dosis, otomatis itu tidak akan cukup tecover oleh APBD Seluma, maka dari itu solusinya melakukan usulan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu maupun pemerintah pusat.
"Jumlah populasi kita lumayan banyak sehingga tidak mampu hanya ditopang pembelian dosis vaksinnya dengan APBD Seluma yang terbatas, nantinya kita mencoba usul ke Pemprov dan pusat sebanyak 3.000 hingga 4.000," sampai Hendry.
Untuk mencegah sementara waktu, Distan juga sudah menerapkan zona merah lalu lintas perdagangan sapi di beberapa desa, terutama yang memiliki sakit terjangkit PMK.
Selain itu, Dinas Pertanian Seluma menugaskan medik veteriner untuk standby monitoring di lokasi zona merah.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Siapkan Jawaban di MK