KORANRB.ID - Kelulusannya dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I di Pemkab Seluma formasi tahun 2024, Kades Taba, Kecamatan Talo Kecil, Siti Nurhalima mengaku siap mundur dari jabatan kades.
Siti mengaku menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan impiannya sejak dahulu. Aiakuinya, ia sudah mengabdi menjadi guru selama puluhan tahun.
Namun nasib berkata lain, saat ia menjadi kontestan dalam Pilkades, ternyata ia dipercaya rakyat dan berhasil menang. Ini merupakan periode keduanya menjadi kades dan berjalan 1 tahun.
BACA JUGA:Aksi Honorer Dapat Ancaman Pimpinan, Teriak Insentif Belum Dibayar
BACA JUGA:Soal Status Kades Kemang Manis, PH Minta Segera Ada Keputusan
"Saya ini sudah puluhan tahun menjadi guru dan kalau tidak salah sejak tahun 2003. Jadi saya ikut PPPK ini melalui jalur khusus dan memang terdaftar di dapodik," jelas Siti Nurhalima saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Ia membantah disebut sebagai honorer siluman, karena diakuinya ia tidak pernah putus menjadi guru honorer meskipun menjadi kades. Salah satu cara menginisiasinya yakni dengan mengajar di SD Negeri 112 Desa Tebat Sibun saat hari Sabtu atau saat sedang tidak ada urusan di desa.
"Saya siap mundur sebagai kades, asalkan nanti SK saya sebagai PPPK diterima" pungkas Siti.
BACA JUGA:Pemkab Hapus Tenaga Honorer Pelayanan Dasar, Wacanakan Outsourcing
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Tuntut PT BSL dan PT SBS, Ini Poin Pentingnya
Nama Siti Nurhalima muncul dalam jabatan guru ahli pertama - guru kelas - SD dalam Pengumuman Nomor: 800/3/Panselda/I/2025 Tentang Hasil Seleksi Kompetensi PPPK Tahun Anggaran 2024.
Dikonfirmasi, Camat Talo Kecil, Reza Muftadi membenarkan Siti sempat bercerita telah lulus dalam seleksi PPPK guru di SD Negeri 112 Desa Tebat Sibun, Kecamatan Talo Kecil.
Reza juga membenarkan Siti sudah lama mengajar di SD Negeri 112, bahkan sebelumnya pernah mengajar di SMP.
"Ia pernah cerita waktu pembahasan APBDes beberapa waktu lalu, setahu saya dia memang sudah lama mengajar sebagai guru honorer, pernah juga mengajar di SMP, tapi karena tidak ada mata pelajaran yang sesuai dengan pendidikannya ia mengajar di SD Tebat Sibun," jelas Reza.