Sementara itu, ditambahkan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bengkulu, Rahmat Hidayat telah menugaskan beberapa personil untuk membantu mengamankan surat suara di Kantor KPU Kota Bengkulu.
“Kita awasi terus, karena ini sebagai fungsi dari Bawaslu, dan harapannya, tetap berjalan dengan baik dan maksimal,” tutupnya.
Sementara itu dalam proses pelipatan surat suara di KPU Kaur, dari 99.138 lembar surat suara, ditemukan 32 surat suara yang dinyatakan rusak. Sesuai dengan regulasi, dan ketentuan yang berlaku surat suara yang rusak akan dimusnahkan pada H-1 pencoblosan.
Sekretaris KPU Kaur Rusdan Tafsir M Pd melalui Kasubbag Umum dan Logistik Firdiman Mercules mengatakan, kertas surat suara yang rusak bervariasi mulai dari kertas yang sobek, warna yang pudar dan cetakan yang tidak sempurna dan ada juga terdapat ceceran tinta.
"Yang rusak nantinya akan dimusnahkan serentak, juga akan disaksikan oleh pihak Polres, Bawaslu, serta perwakilan Parpol," kata Firdiman, Jumat (15/12).
Pelipatan dan sortir surat suara untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden itu di gudang logistik tiga KPU selama dua hari itu, pihaknya melibatkan sekitar 50 orang warga sekitar dengan upah Rp248 per lembar.
Surat suara yang rusak ini ditemukan setelah petugas melakukan penyortiran. “Untuk surat suara yang rusak ini sudah kita laporkan ke KPU Provinsi Bengkulu,” terangnya.
Untuk logistik lainnya, Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kaur Tony Kuswoyo memperkirakan surat suara untuk pemilihan legislatif (Pileg) juga akan tiba.
Saat ini logistik yang telah tiba di gudang KPUD Kaur yakni berupa kotak suara, bilik suara, tinta, segel dan surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
“logistik lainnya akan menyusul, kemungkinan surat suara untuk Pileg. Jadwal pastinya kita belum tau KPU Kaur hanya menerima saja," pungkasnya.(dna/cil)