ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Jika dua pekan lalu hujan intensitas tinggi sempat turun di Bengkulu Utara, sepekan belakangan ini tidak ada hujan sama sekali. Karena itu pula petani di BU ragu untuk turun tanam padi yang sudah sejak Juli lalu tak dilakukan petani BU.
Saat intensitas hujan tinggi terjadi dua pekan lalu, menjadi harapan petani untuk bisa kembali melakukan musim tanam padi. Bahkan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) BU meminta petani bersiap turun tanam padi.
Kepala TPHP BU, Kuasa Barus, SP menerangkan jika saat ini memang sudah sepekan tidak terjadi hujan dan menyebabkan kembali terjadi kekeringan.
BACA JUGA: Pemkab BU Siapkan Masker Lagi
Hal ini juga berdampak pada kondisi air irigasi yang kembali surut dan membuat petani ragu untuk memulai musim tanam.
“Karena memang sepanjang fenomena el nino, terjadi kekeringan arus sungai yang mengaliri irigasi dan saat ini belum pulih sepenuhnya,” terangnya.
Dinas TPHP juga sudah menyebarkan bibit gratis bagi lebih dari 200 Hektare sawah, namun saat ini petani belum bisa memasuki musim tanam.
BACA JUGA: Belanja dari E-Katalog Lokal Meningkat, Termasuk Belanja UMKM
Saat ini, beberapa kawasan persawahan yang memang masih memungkinkan memasuki musim tanam karena kondisi debit air irigasi yang mencukupi mengairi sawah.
Hal ini dalam rangka menjaga stok pangan terutama beras di wilayah BU termasuk menjaga kelangsungan sawah agar tetap memproduksi padi.
“Cuaca memang sangat mempengaruhi musim tanam, petani juga tidak bisa memaksakan diri untuk memasuki musim tanam dengan risiko gagal panen dengan kondisi kekeringan saat ini,” ujarnya.(qia)