Warga Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) masih mengeluhkan asap hitam yang keluar dari cerobong pabrik pengelolaan kelapa sawit PT Agra Sawitindo. Asap hitam itu menjadi “teror” dan momok menakutkan bagi warga sejak September 2023 lalu. Berikut laporan khususnya.
PT Agra Sawitindo menyebut asap hitam yang meresahkan warga disebabkan boiler pabrik mengalami kerusakan. Akibatnya asap hitam tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Benteng sudah menegaskan jika hal tersebut pencemaran lingkungan.
BACA JUGA:Pecemaran PT Agra Sawitindo Dibiarkan, Jangan Tunggu Warga Bergerak
Apalagi debu hitam sempat meneror atau mengotori rumah warga Desa Ujung Karang beberapa waktu lalu. Dari pantauan RB, asap hitam tersebut masih kerap keluar dan muncul. Bahkan asap tersebut terlihat sangat jelas dari Kantor Bupati Benteng.
Berikut uraian kronologis terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan asap hitam milik PT Agra Sawitindo. Pada tanggal 12 September lalu warga Desa Ujung Karang dan Desa Kancing Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengeluhkan dugaan pencemaran lingkungan.
BACA JUGA:Diduga Akibat Pencemaran PT HMII, Warga Batuk Berdarah
Pencemaran ini diduga karena aktivitas pabrik pengelolaan kelapa sawit PT Agra Sawtindo yang berada di Desa Ujung Karang. Dari pantauan RB, asap yang dikeluarkan dari PT Agra Sawitindo memang sangat hitam dan banyak sekali.
Akibat pencemaran asap hitam PT Agra Sawitindo ini menyebabkan kabut di wilayah sekitar. Bahkan debu hitam yang diduga dari asap pabrik masuk ke halaman atau teras rumah warga di sekitar pabrik tersebut.
Salah satu warga Desa Ujung Karang, Jhasa Putra, S.I.Kom mengungkapkan, jika asap pabrik PT Agra Sawitindo berdampak terhadap lingkungan Desa Ujung Karang. Asap dari pabrik sangat tebal dan banyak.
BACA JUGA:Dituding Pencemaran, PT. HMII Tantang Uji Emisi
"Kami berharap Pemkab Benteng dapat menindaklanjuti kejadian ini, sebab sudah sangat meresahkan dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Sudah banyak juga warga yang mengeluh karena debu asap pabrik masuk ke dalam rumah," ujarnya.
Menyikapi semua ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Benteng, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.AP mengatakan, kalau dilihat secara kasat mata memang asap pabrik pengelolaan kelapa sawit itu sangat banyak dan sangat hitam. Tentu ini akan menjadi perhatian bersama, apalagi keberadaan perusahaan tersebut tepat berada di belakang Rumah Dinas Bupati Benteng.
"Kalau kita lihat kasat mata, nampaknya memang memberikan dampak sekali terhadap lingkungan sekitar. Namun kita akan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk turun ke lapangan ataupun ke pabrik tersebut untuk mengecek kepastian dugaan pencemaran lingkungan tersebut," tegasnya.
BACA JUGA:Perusahaan Penampung Limbah Batah Pencemaran
Jadi berdasarkan pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh DLH inilah yang akan menjadi dasar Pemkab Benteng dalam memutuskan tindakan yang akan diambil ke depannya.