BENGKULU, KORANRB.ID - Perayaan Misa yang digelar di Gereja Katolik Santo Yohanes berjalan khikmat, aman, dan konsusif. Terlihat ratusan umat kristiani mendatangi gereja yang terletak diJalan Prof. Dr. Hazairin SH. Nomor 12, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu tersebut.
Sesuai dengan tema natal yang usung di tahun 2023 ini yaitu Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi. Khusus untuk Gereja Katolik Santo Yohanes dilaksanakan dua sesi misa. Misa pertama Pukul 07.00 WIB dan misa kedua pada pukul 09.00 WIB.
BACA JUGA:Nataru, Kebutuhan BBM Angkutan Umum Melesat
Romo Rekan Gereja Katolik Santo Yohanes, Paskalis Aditya Wardana, yang memimpin perayaan misa mengatakan, khusus di misa pertama tersebut jumlah jemaat yang ikut melaksanakan sekitar 700 jemaat.
"Saya mengucapkan selamat merayakan hari natal bagi seluruh umat Kristiani," ucapnya usai pelaksanaan Misa sesi pertama.
BACA JUGA:Waspada Sembako Meroket Jelang Nataru
Ia mengajak, terutama bagi seluruh umat Kristiani untuk tegap semangat mewariskan hal-hal yang baik bagi generasi-generasi berikutnya. Dengan begitu, rasa bangga terhadap pendahulu karena memiliki keutamaan-keutamaan (hal-hal baik tersebut, red).
"Secara nasional Bapa Gereja, para uskup se Indonesia juga menawarkan tema kemuliaan dan kedamaian di Bumi di dunia. Maka semoga kita mampu mengejawantahkan nya bagi setiap pribadi yang kuta jumpai dan kita layani," pesan Paskalis.
Berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya, suka cita kedamaian natal di tahun 2023 ini, menurut Paskalis jauh lebih terasi bagi para umat yang hadir. Sebab di tahun ini walaupun tetap harus berwaspada pendemi Covid-19 dan PPKM seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya sudah tidak diberlakukan lagi.
BACA JUGA:Nataru, Kunjungan ke Bali Lebihi Prediksi, Kementerian ESDM Jamin Stok Elpiji Aman
"Ini sunggu luar biasa sekali. Sukacita kedamaiaan natal di tahun ini jauh lebih terasa," imbuhnya.
Paskalis juga berpesan, khusu dalam menyambut tahun politikendatang, layaknya Bunda Maria dan Santo Yosep yang tetap tenang meskipun sulit mencari penginapan, begitu pula harapannya dengan umat Kristiani.
"Mungkin kita juga perlu hati yang tenang seperti mereka.Tetap menjaga satu sama lain dengan ketenangan pula. Tidak memancing hal-hal yang tidak diinginkan," demikian Paskalis. (bil)